JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diusulkan sebesar Rp 250.000 untuk penumpang selama tiga tahun ke depan.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan, tarif itu merupakan harga yang telah didiskon bagi penumpang di gerbong kelas II.
"Kami sudah usulkan ke Kementerian Perhubungan, yang pernah kami sampaikan ya, tiga tahun ini kami usulkan untuk ada diskon tarif Rp 250.000," ujar Dwiyana di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Sabtu (12/8/2023).
Baca juga: Menengok Progress Pembangunan Stasiun Halim, Tempat Berlabuh Kereta Cepat Jakarta-Bandung
"Karena dengan tarif kereta api Argo Parahyangan, biar makin mudah memilih, apakah mau pakai kereta cepat atau pakai Argo Parahyangan," lanjut dia.
Saat ditanya soal tarif normal KCJB, Dwiyana belum bisa menyebutkan. Sementara ini tarif KCJB didiskon agar masyarakat berminat menumpangi kereta tersebut.
"Pokoknya yang penting Rp 250.000 dulu, bagaimana itu bisa menarik minat masyarakat untuk beralih dari jalan tol ke kereta cepat. (Untuk) mengurangi macet," jelas dia.
Sebagai informasi, progres pembangunan Stasiun Halim untuk KCJB sudah mencapai 97 persen. Pembangunan konstruksi masih berlangsung menjelang peresmian yang direncanakan berlangsung pada awal September 2023.
Akses jalan yang bisa dilintasi kendaraan umum masih belum selesai dibangun.
Dwiyana menyampaikan, Stasiun Halim akan memiliki konektivitas dengan jalan raya melalui akses dari Jalan DI Panjaitan, Exit Tol km 1+850 Tol Jakarta-Cikampek, LRT Jabodebek, BRT Transjakarta, BRT JR Connexion, shuttle dari Bandara Halim, hingga taksi online mau pun offline.
Baca juga: Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai Awal September 2023, Gratis!
“PT KCIC juga berkolaborasi dengan Jasa Marga untuk menyediakan Exit Tol KM 1+850 agar masyarakat bisa mengakses langsung Stasiun Halim dari tol Jakarta-Cikampek. Kedua akses jalan ini akan siap dioperasikan pada Agustus 2023,” kata dia.
Akses Stasiun Padarang, Karawang, dan Tegalluar tengah dipersiapkan PT KCIC.
Dwiyana menyebutkan, sejumlah persiapan sedang dilakukan, yakni uji coba KA cepat dengan kecepatan hingga 350 km per jam, serta sertifikasi sarana dan prasarana dengan Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan izin operasi.
“Diharapkan uji coba dengan penumpang tak berbayar yang akan mulai dilakukan pada awal September dapat berjalan lancar,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.