Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara di Jakarta Memburuk, Pekerja: Kelihatan Banget Langit Abu-abu

Kompas.com - 16/08/2023, 13:21 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

BEKASI, KOMPAS.com - Hartono (43) warga Bekasi yang bekerja di Jakarta menceritakan hal-hal yang dilihatnya dari dalam gedung terkait polusi udara di Ibu Kota.

Hartono sudah tujuh tahun bekerja di RSUD Tarakan Jakarta yang berlokasi di Gambir, Jakarta Pusat.

Beberapa hari belakangan, ia melihat penampakan langit Jakarta berwarna abu-abu dari atas gedung.

Baca juga: Sektor Transportasi Sumbang Polusi Udara Terbesar di Jakarta, Pengamat: Paling Banyak Sepeda Motor 

"Kita kan kadang di atas itu kelihatan banget jelas, warna abu-abu, sebelumnya enggak sih, enggak separah itu. Apalagi posisi kita gedung di atas itu jelas banget," ujar Hartono saat diwawancarai di Stasiun Bekasi, Rabu (16/8/2023).

Polusi udara yang parah di Jakarta membuat Hartono lebih ketat menjaga kesehatannya. Ia enggan melepaskan masker di tempat umum mau pun di tempat kerjanya.

Hartono meneruskan kebiasaannya mengenakan masker sejak pandemi Covid-19.

"Kalau saya pribadi ya jaga-jaga sendiri, pakai masker saja semenjak dari pandemi, saya selalu pakai jarang dilepas, apalagi kan kita enggak tahu keadaan orang di sekitar (bawa penyakit atau tidak)," ujar dia.

Hartono menaruh harapan besar kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bisa mengatasi polusi udara yang semakin parah.

"Mungkin yang pakai kendaraan pribadi yang harus diimbau," kata dia.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini: Terburuk Keempat di Dunia dan Masuk Kategori Tidak Sehat

Sebagai masyarakat yang menggunakan transportasi umum, Hartono mengingatkan agar tidak terlalu banyak orang yang membawa kendaraan pribadi di Jakarta.

"Sekarang kan transportasi sudah banyak, ada KRL, LRT, MRT ya, yang punya kendaraan pribadi diimbau biar enggak terlalu polusi, kalau satu orang pakai mobil, kendaran pribadi kan efek dari kendaraan itu kan polusinya," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku akan membahas rencana penerapan sistem 4 in 1 untuk mengurangi penggunaan mobil di wilayah aglomerasi Jabodetabek.

Rencana penerapan 4 in 1 ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebagai langkah mengurangi polusi udara di Jabodetabek.

Namun, ia belum mengetahui apakah 4 in 1 bakal efektif mengurangi polusi di Jabodetabek, terkhusus DKI Jakarta.

"Masih dibahas, saya belum bisa (memberikan keterangan) detail seperti itu," ungkap Heru.

Baca juga: Heru Budi Akan Kaji Usulan Menhub soal Penerapan 4 in 1 untuk Atasi Polusi Udara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com