Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Melukis Bendera Negara Peserta KTT ASEAN, Harus Detail dan Mencampur Cat

Kompas.com - 23/08/2023, 06:17 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang perhelatan KTT ASEAN di Jakarta pada 5-7 September 2023, Kelurahan Dukuh, Kramatjati, Jakarta Timur, berbenah.

Pembenahan dilakukan di sepanjang Jalan Raya Haji Bokir bin Djiun lantaran jalur itu rencananya bakal dilintasi delegasi negara-negara peserta KTT ASEAN.

Salah satu pembenahan yang dilakukan adalah melukis gambar bendera negara-negara peserta KTT ASEAN di tembok sepanjang sekitar 100 meter.

Seorang anggota PPSU Kelurahan Dukuh bernama Maliki mengatakan, ada sejumlah kesulitan yang dialami untuk mempercantik tembok itu, salah satunya membuat sketsa.

"Sketsa (ikon) negara Kamboja yang paling susah dibikin, sama bendera Brunei Darussalam," kata dia di lokasi, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Kekompakan Petugas PPSU Lukis Bendera Negara Peserta KTT ASEAN di Tembok...

Ikon Kamboja yang dilukis adalah candi Angkor Wat. Menurut Maliki, sketsa harus persis dengan gambar yang telah dicetak.

Selain untuk memudahkan anggota PPSU mewarnai sketsa berdasarkan cetakan yang telah dipelajari, juga membuat delegasi dari negara itu bangga melihat hasil kreativitas masyarakat Indonesia.

Sementara itu, bendera Brunei Darussalam disebut cukup sulit diwarnai karena di tengah bendera terdapat sebuah lambang bertuliskan sesuatu.

Lambang pada bendera negara itu juga cukup sulit dibuat sketsanya.

"Harus di-zoom (gambar pada layar ponsel sebelum dicetak) supaya kelihatan, supaya kami jangan sampai salah juga bikinnya," tutur Maliki.

Selain itu, para petugas PPSU juga harus mencampur berbagai warna cat agar sesuai dengan warga bendera negara-negara peserta KTT ASEAN.

Baca juga: Jalan di Jaktim yang Temboknya Dicat Mural Bakal Dilewati Delegasi KTT ASEAN

Pantauan di lokasi, ada beberapa bendera yang sudah digambar. Ada tembok yang menampilkan bendera Timor Leste, Thailand, dan Singapura.

Kemudian, bendera Myanmar, Malaysia, Laos, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Deretan gambar bendera itu tampak berbeda daripada gambar bendera pada umumnya. Sebab, bendera-bendera itu tidak digambar dalam bentuk kotak.

Masing-masing bendera digambar seperti sedang berkibar. Ada pula yang dilengkapi dengan ikon masing-masing negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com