Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Diplomatis Sandiaga Uno Saat Ditanya Seberapa Yakin Menjadi Cawapres...

Kompas.com - 25/08/2023, 14:10 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno ditanya mengenai seberapa optimistis dirinya menjadi calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024. 

Dia pun menjawab diplomatis bahwa dirinya yakin bisa ikut dalam kontestasi itu. 

"Saya optimistis jika semua diniatkan ibadah. Syarat PPP dalam berjuang itu diniatkan sebagai ibadah, kita akan mampu untuk ikut dalam kontestasi demokrasi," ucap Sandiaga kepada wartawan di Kantor DPC PPP Kota Bekasi, Jumat (25/8/2023).

Sandiaga juga menegaskan, dirinya masih berikhtiar dan fokus bekerja dengan apa yang ia lakukan saat ini.

"Kita ikhtiar, kita maksimalkan kerja cerdas, kerja keras, keras tuntas, dan yang terpenting kerja ikhlas," tutur dia.

Baca juga: PPP Diminta Evaluasi jika Sandiaga Batal Cawapres, Pengamat: Pindah Koalisi Juga Belum Tentu Dapat

Adapun saat ini, kata Sandiaga, partainya masih terus ingin memantapkan posisi pada 2024 nanti.

Partai berlogo Kabah itu ingin terus mendorong perubahan di Indonesia.

"Kami ingin memperjuangkan Indonesia dan kami pastikan, PPP sesuai dengan namanya. Mendorong ukhuwah persatuan dan percepatan pembangunan di bidang ekonomi," ungkap dia.

Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 menunjukkan, terdapat tiga tokoh dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden dengan angka yang tidak terpaut jauh.

Tiga tokoh itu adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandaiaga Uno, serta Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca juga: PPP Yakin Elektabilitas Sandiaga Uno Rebound 2 Bulan Lagi

"Dengan proporsi keterpilihan yang terpaut sempit, kurang dari 1 persen dan tentunya di bawah ambang margin error survei sebesar 2,6 persen, tiga figur bakal cawapres teratas ini bisa dikatakan tengah berada pada posisi seimbang," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Selasa (22/8/2023).

Berdasarkan hasil survei, Ridwan Kamil atau Emil memimpin peta elektabilitas dengan angka 8,4 persen.

Posisi Emil unggul tipis dibandingkan dengan Sandiaga yang mempunyai angka keterpilihan sebesar 8,2 persen.

"Tingkat keterpilihan untuk keduanya selama kurun tahun 2023 terbaca mengalami penurunan," tulis Litbang Kompas.

Baca juga: Kegusaran Sandiaga Uno di Tengah Ketidakpastian Jadi Cawapres Ganjar

Dalam survei pada Mei 2023, Sandiaga mempunyai elektabilitas 11,9 persen, sedangkan Emil 9,3 persen. Angkat tersebut juga turun dibandingkan hasil survei pada Januari 2023 di mana elektabilitas Sandiaga di angka 12,4 persen dan Emil 10,1 persen.

Posisi Emil unggul tipis dibandingkan dengan Sandiaga yang mempunyai angka keterpilihan sebesar 8,2 persen.

"Tingkat keterpilihan untuk keduanya selama kurun tahun 2023 terbaca mengalami penurunan," tulis Litbang Kompas.

Dalam survei pada Mei 2023, Sandiaga mempunyai elektabilitas 11,9 persen, sedangkan Emil 9,3 persen. Angka tersebut juga turun dibandingkan hasil survei pada Januari 2023, di mana elektabilitas Sandiaga di angka 12,4 persen dan Emil 10,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com