Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Minta Maaf Pintu Kereta Pendek: Desainnya untuk WNI yang Rata-rata 160 Cm

Kompas.com - 31/08/2023, 05:35 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek meminta maaf atas tinggi pintu kereta yang disorot terlalu rendah.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, ukuran pintu kereta sudah disesuaikan oleh pembuatnya yakni PT INKA (Persero) dengan tinggi badan rata-rata Warga Negara Indonesia (WNI), yakni sekitar 160 sentimeter.

“Jadi memang terkait sarana yang ada, memang sudah didesain oleh teman-teman dari INKA bahwa sarana kereta untuk commuter itu standarnya seperti itu. Tingginya sudah disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Indonesia,” kata Kuswardojo saat dihubungi, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Curhat Pekerja Kantoran yang Tinggal di Daerah Penyangga: Transportasi Umum ke Stasiun LRT Masih Sulit

Kuswardojo mengakui desain itu memang menyulitkan pengguna LRT Jabodebek yang memiliki tinggi di atas rata-rata.

Misalnya, ada warga negara asing (WNA) yang harus sampai menunduk saat masuk karena tingginya 210 cm.

Oleh karena itu, ia meminta maaf.

“Tentunya kami mohon maaf karena desain ini diperuntukkan untuk warga negara kita yang tingginya rata-rata 160 cm,” lanjut Kuswardojo.

Keramaian penumpang di LRT Dukuh Atas-Harjamukti dari Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Senin (28/8/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)Xena Olivia Keramaian penumpang di LRT Dukuh Atas-Harjamukti dari Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Senin (28/8/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

LRT Jabodebek mulai beroperasi sejak Senin (28/8/2023) lalu. LRT saat ini melayani dua rute perjalanan, yakni Dukuh Atas-Jatimulya serta Dukuh Atas-Harjamukti.

Hingga satu bulan ke depan masyarakat bisa menjajal LRT dengan tarif rata sebesar Rp 5.000 untuk semua rute.

Setelah itu, barulah akan diterapkan tarif normal, yakni Rp 5.000 untuk satu kilometer pertama dan bertambah Rp 700 per kilometernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com