Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bocah Kemanggisan Main Layangan di TPU, Tak Kapok Kejar Layangan Putus sampai Kaki Berdarah

Kompas.com - 05/09/2023, 05:06 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok bocah menyulap area permakaman menjadi tempat bermain layang-layang karena tak ada tanah lapang di wilayah tersebut.

Pemandangan tersebut bukan hal asing lagi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Grogol Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

Sejak pukul 15.00 WIB, kawasan ini sudah ramai dengan bocah-bocah yang asyik menarik ulur layangan.

Baca juga: Serunya Bocah-bocah Ini Menerbangkan Layangan di Atas Kuburan TPU Grogol Kemanggisan

"(Ramainya) ya dari jam tiga (sore) sudah ada orang," ujar bocah bernama Oji (8) yang sedang duduk menanti giliran bermain bersama temannya, Minggu (3/9/2023).

Oji bercerita, jika layang-layang putus, ia bersama bocah lain akan berlari melompati batu nisan untuk berebut layangan seharga Rp 2.000 tersebut.

"Kalau enggak putus ya paling nyangkut di pohon. Kalau putus ya dikejar," tutur dia tanpa memalingkan pandangannya dari langit.

Pernah, kata Oji, beberapa hari lalu temannya terserempet motor lantaran mengejar layangan yang putus dan terbang keluar dari area kuburan.

"Ada semalam bocil, keserempet dia pas kejar layangan di sana, kan layangannya ke luar sampai jalan. Dia enggak apa sih," kata Oji lagi.

Baca juga: Main Layangan di TPU Grogol Kemanggisan, Anak-anak: Enggak Ada Tempat Lain

Oji sempat mengalami kejadian tak enak saat mengejar layangan putus. Kata Oji, kakinya pernah terkena paku saat berlari di antara batu nisan.

"Pernah juga saya, keseruduk. Itu kan ada kayu ada pakunya keinjak ini. Ya berdarah," ujar Oji sambil menunjuk bekas luka di tumitnya.

"Dia kagak kapok mah, noh buktinya maen lagi ha-ha. Kalau saya paling luka-luka doang. Kagak (kapok) lah. Tetap semangat, layangan itu penting," ujar bocah lain bernama Arfan (10), menimpali.

Di sisi lain, saat ditanya mengapa memilih kuburan sebagai tempat bermain layangan, Arfan mengaku tidak ada tanah lapang lain di dekat tempat tinggalnya.

"Enggak ada lapangan, Kak, paling ke asrama polisi di Palmerah. Tapi lebih dekat ke sini," tutur Arfan.

Baca juga: Pemprov DKI Sediakan 29 Bus Listrik Selama KTT ASEAN 2023

Bocah lain bernama Dodi (15) juga menyampaikan hal yang sama. Di dekat rumahnya, tak ada tanah luas lain tanpa gedung-gedung tinggi dan kabel semrawut.

Maka itu, Dodi berharap paling tidak di Palmerah ada sebuah lapangan atau tanah luas untuk bermain layangan tanpa khawatir terluka.

"Pengin sih ada tempat main kayak lapangan, tapi minta sama siapa? Siapa yang mau bikinin, Kak, ha-ha," ujar Dodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com