BEKASI, KOMPAS.com - Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) menjadi moda transportasi publik yang mulai digunakan masyarakat untuk menunjang mobilitas saat berangkat bekerja maupun aktivitas lainnya.
Terlepas dari fasilitas yang sudah cukup baik, nyatanya masih ada masyarakat mengeluhkan ukuran pintu LRT karena terlalu pendek untuk penumpang dengan tinggi badan di atas 180 sentimeter.
Sejumlah warganet bahkan mengunggah video di media sosial kala mereka harus menunduk saat hendak masuk atau keluar dari kereta.
Pantauan Kompas.com di Stasiun Jatimulya dan Stasiun Cikunir 1, beberapa penumpang tampak menundukkan kepala mereka saat masuk ke rangkaian kereta.
Faisal (32), salah satu penumpang yang harus menundukkan kepalanya. Dia memiliki tinggi 180 sentimeter sehingga khawatir kepalanya akan terbentur jika tidak menunduk.
"Iya (pintunya pendek), saya 180 sentimeter tadi masuk agak nunduk. Kalau buat saya sendiri itu membahayakan sih," kata Faisal saat ditemui di Stasiun LRT Cikunir 1.
Faisal merasa pintu LRT yang pendek dapat membahayakan dirinya apabila sedang tidak fokus karena harus mengejar waktu untuk bekerja.
"Kalau misalkan sedang buru-buru terus enggak lihat, takutnya kejedot," ujar pria yang bekerja di daerah Jakarta Barat tersebut.
Baca juga: Masuk LRT Harus Nunduk, Penumpang: Terlalu Pendek, Saya 180 Cm Takut Kejedot
Menurut Faisal, lebih baik jika pintu LRT dibuat lebih tinggi agar penumpang yang tingginya di atas rata-rata tak perlu menunduk saat masuk gerbong kereta.
"Pintunya mungkin kalau di sini beda standar. Pendek sekali ya (mengikuti tinggi rata-rata WNI 160 sentimeter). Kalau bisa sih ya seharusnya 180 saja," ujar dia.
Hal senada juga dirasakan Aldo Simanjuntak (29). Ia melakukan hal yang sama seperti Faisal.
"(Pintunya) pendek. Ini memang susah buat penumpang yang (postur) agak tinggi," kata Aldo di Stasiun LRT Jatimulya.
Pengamat transportasi sekaligus Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang berpendapat, pintu LRT Jabodebek harus ditinggikan sesuai standar internasional.
Menurut Deddy, pintu LRT Jabodebek idealnya harus di atas 180 sentimeter, untuk mengantisipasi pengguna yang tingginya di atas rata-rata atau wisatawan mancanegara.
"Sebaiknya (lebih tinggi) memakai standar internasional, karena yang menggunakan LRT bukan hanya orang-orang kita (WNI)," kata Deddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/9/2023).