Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Korban Kabel Fiber Optik Sudah Mulai Bisa Bicara, tapi...

Kompas.com - 23/09/2023, 06:33 WIB
Nabilla Ramadhian,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sultan Rifat Alfatih, korban kabel fiber optik milik PT Bali Tower di kawasan Jakarta Selatan pada Januari 2023 lalu, sudah mulai bisa bicara.

Ayah dari Sultan, Fatih mengungkapkan, sang anak mulai bisa berbicara sejak sekitar dua pekan lalu ketika diperiksa oleh tim dokter yang menangani.

"Tim dokter datang ke kamar, kemudian menguji. Dengan disuntiknya pita suara, dia rapat pita suaranya. Kalau didorong nafas dari paru-paru, keluar bunyi (suara)," kata Fatih kepada Kompas.com, Kamis (22/9/2023).

Sebelumnya, Sultan sudah menjalankan operasi suntik lemak pada pita suara pada 22 Agustus lalu.

Baca juga: Perawatan Sultan Korban Kabel Fiber Optik, Kini Dokter Fokus pada Kerongkongan dan Pita Suara

Operasi dilakukan untuk mengurangi volume cairan, termasuk air liur masuk ke paru-paru. Pita suaranya pun rapat kembali.

Sejak dioperasi, Sultan sudah dicoba untuk berbicara. Meski bisa melakukannya, suaranya terdengar berbeda.

"Dicoba Sultan disuruh ngomong, bisa. Cuma suaranya kayak robot. Lalu, ditanya sudah bisa bicara, secara prinsip bisa," ujar Fatih.

"Tapi, aktualnya belum (bisa bicara) karena prosesnya agak panjang. Kalau mau bicara, alat (trakeostomi) di leher harus dilepas. Kemudian, (lubang trakeostomi) ditutup pakai tangan, baru keluarkan suara," katanya lagi.

Baca juga: Korban Kabel Optik Sultan Rifat Alfatih Berulang Tahun Ke-21 di Rumah Sakit

Terkait apakah lubang trakeostomi bakal tertutup atau tidak, Fatih berharap lubang itu menutup.

Kendati demikian, analisa sementara dari tim dokter yang menangani Sultan, ada kemungkinan lubang terbuka untuk mengantisipasi masalah kesulitan bernapas.

"Ada kemungkinan (terbuka) permanen, tapi tetap kami upayakan tidak permanen," Fatih berujar.

Kronologi kecelakaan Sultan

Diketahui, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.

"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih, ayah Sultan.

Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.

Baca juga: Kondisi Sultan Rifat Terus Membaik sejak Dirawat di RS Polri, Berat Badannya Naik 10 Kg

Setelah Sultan menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com