Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMP di Cengkareng Tewas Diduga Jatuh dari Lantai 4, Warga: Terdengar Suara Kencang

Kompas.com - 09/10/2023, 15:42 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat terdengar suara kencang, saat D (16) siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Cengkareng, Jakarta Barat ditemukan tewas. Korban diduga terjatuh dari jendela lantai 4 sekolah, Senin (9/10/2023).

Salah satu warga bernama Mandra Andika (38) mengaku sempat mendengar suara jatuhnya korban. Ketika dilihat, pelajar laki-laki tersebut sudah terkapar bersimbah darah di depan rumah warga.

"Korban sudah jatuh, sudah enggak bisa ngapa-ngapain. Sudah enggak ada pergerakan," ungkap Mandra ditemui di lokasi kejadian.

Baca juga: Pelajar SMP di Cengkareng Tewas Usai Jatuh dari Jendela Lantai 4 Sekolah, Tergeletak di Pemukiman Warga

"Ada bunyi, suara bunyinya kencang kan. Jadi pas sudah jatuh kami melihat, karena ada orang jatuh kami lihat," lanjut dia.

Mandra menyampaikan, darah sudah mengalir dari kepala korban. Ia lantas memanggil pihak sekolah.

"Datang dua orang (dari sekolah) lihat kondisi dia, balik lagi dia ke sekolahan. Enggak lama disediain ambulans. (Korban) dibantu warga sama pihak sekolah, baru dibawa ke rumah sakit," jelas Mandra.

Dia mengungkapkan, kondisi jalanan pada saat itu sedang sepi. Korban pun tak terdengar merintih kesakitan.

"Kami enggak berani ngapa-ngapain karena prediksi kami kepala sudah pecah darahnya sudah banyak," tutur dia.

Baca juga: Pelajar SMP di Jakarta Barat Tewas Diduga Jatuh dari Lantai 4 Sekolah

Kompas.com telah berupaya meminta penjelasan dari sekolah berkait kronologi korban yang diduga terjatuh. Namun, pihak sekolah enggan memberikan keterangan.

Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan polisi masih mendalami penyebab kematian korban.

"Kondisi korban, dapat informasi dari rumah sakit sudah meninggal dunia. Masih kami dalami, kesimpulan bunuh diri dan yang lain," ucap Hasoloan.

Polisi kini masih melakukan pendalaman kasus ini. Ia mengungkapkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Korban yang duduk di kelas IX kala itu melewati jendela tanpa terali dan kaca, lalu berdiri di pijakan di balik tembok sekolah.

"Jendela itu bolong, nah mereka ada aktivitas di situ sehingga korban terjatuh dari lantai 4 itu," papar Hasoloan.

Baca juga: Terkejutnya Sopir Truk Trailer di Cilincing, Rombongan Pengantar Jenazah Palang Kendaraannya saat Jarak 15 Meter

Total, ada lima saksi yang diperiksa dan dibawa ke Mapolsek Cengkareng. Adapun korban masih berada di rumah sakit untuk pemeriksaan.

"Kami masih dalami, saksi-saksi masih kami kumpulakan. Masih kami ambil keterangannya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com