Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, Sopir Truk: Harusnya Iring-iringan Dikawal Polisi

Kompas.com - 09/10/2023, 16:31 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

BEKASI, KOMPAS.com - Suito (27), sopir truk trailer yang dikeroyok rombongan pengantar jenazah di Jalan Raya Cilincing, Jakarta Utara, tak ingin kejadian serupa menimpa pengendara lainnya.

Menurut dia, sebaiknya mobil pengiring jenazah juga dikawal oleh polisi.

"Harapannya sih, mudah-mudahan iring-iringan jangan kayak gitu lagi, jangan arogan lagi di jalan. Kalau mau iring-iringan, ada pengawalan polisi atau siapa gitu," kata Suito saat ditemui di kawasan Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Terkejutnya Sopir Truk Trailer di Cilincing, Rombongan Pengantar Jenazah Palang Kendaraannya saat Jarak 15 Meter

Selama lebih dari dua tahun melakoni profesi sopir truk trailer, Suito mengaku tidak sedikit melihat rombongan pengantar jenazah yang arogan di jalan raya.

Oleh karena itu, kendaraannya sering disetop para pengantar jenazah agar kendaraan pengiring bisa leluasa melintas.

"Banyak, sering kalau ada iring-iringan jenazah, pasti setopnya kayak gitu (tiba-tiba). Jadi, sopir truk trailer itu kayak enggak dihargai sama sekali sama iring-iringan," kata Suito.

Hal tersebut membuatnya resah sebagai seorang sopir truk trailer. Dia menyebutkan kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa truk trailer memiliki beberapa titik blind spot.

Diberitakan sebelumnya, Suito dikeroyok rombongan pengantar jenazah di Jalan Raya Cilincing, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Sopir Truk di Cilincing Pasrah Diamuk Rombongan Pengantar Jenazah, Kepalanya Dipukul Bendera Kuning

Pengeroyokan terjari usai Suito menabrak salah satu pengendara sepeda motor yang tengah memalang arus lalu lintas.

"Jaraknya (antara truk trailer Suito dan motor Nmax yang memalang) ada kali 10 meter hingga 15 meter," imbuh Suito.

Akibatnya, kecelakaan lalu lintas tak dapat dihindari meski Suito sudah mengerem mendadak.

"Nah, itu lagi kencang-kencangnya saya, dia setop sekaligus. Siapa yang enggak kaget? Sudah dekat itu, langsung dia palang pakai motor," ucap Suito.

Truk yang dikemudikannya menabrak motor tersebut, sedangkan si pemilik motor tidak tertabrak karena turun dari motor.

Suito kemudian langsung dikerumuni rombongan pengantar jenazah, lalu dikeroyok menggunakan bambu yang dipasangi bendera kuning, dipukul, dan ditendang.

Baca juga: Cerita Sopir Truk Trailer Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, Tiba-tiba Disetop Saat Melaju Kencang

"Enggak ada sama sekali (petugas polisi), saya ditolongin sama warga situ," ujar Suito.

Setelah dikeroyok, ponsel milik Suito dan uang tunai senilai Rp 200.000 juga lenyap diduga dicuri rombongan tersebut.

Kini, Suito telah melaporkan kasus pengeroyokan dan dugaan pencurian itu ke Polres Metro Jakarta Utara.

Laporan tersebut terdaftar di Polres Metro Jakarta Utara pada Rabu (4/10/2023) pukul 01.34 WIB dengan nomor LP / B / 1018 / X / 2023 / SPKT / POLRES METRO JAKUT / POLDA METRO JAYA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com