JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan sawah di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami kekeringan akibat kemarau panjang di Ibu Kota.
Seorang petani di Rorotan bernama Tejo (50) mengungkapkan kondisi kekeringan ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
"Di Rorotan kering, enggak ada air, (sudah) hampir dua bulan," ungkap Tejo saat ditemui Kompas.com di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/10/2023).
Oleh karena itu, Tejo bersama teman seprofesinya yang lain terpaksa menunda sesi penanaman padi meski bibit sudah siap tandur.
Baca juga: Krisis Air di Tambora, PAM Jaya Sebut karena Kebocoran Pipa di Petamburan
"Belum (pompa air), nanti kalau sudah mulai tandur. Itu saat umur bibitnya sekitar 25 hari," ujar Tejo.
"Sebetulnya ini sudah waktunya (menanam padi). Tapi karena kekeringan, ditinggal dulu sementara," lanjutnya.
Tejo menjelaskan, para petani sudah memiliki mesin untuk memompa air dan sumber terdekat.
Namun, kata Tejo, sumber air seperti danau dan kali juga mengalami kekeringan.
"Ya biasanya kalau kering begini, kita pompa pakai alkon dari danau atau dari sungai, itu pun kalau ada air. (Sekarang kondisinya) Kering, paling tinggal sedengkul lagi," tutur Tejo.
Tejo yang sejak 1997 menjadi petani di Ibu Kota itu mengungkapkan bahwa kekeringan ini kembali terjadi sejak lima tahun terkahir.
"Lima tahun terkahir, baru kali ini kayaknya," ujar Tejo.
Terlepas dari bantuan pemerintah setempat, Tejo kini berharap agar hujan di Jakarta segera turun membasahi sawah di Rorotan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.