Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobolan Toko Jims Honey di Cakung Diduga Dilakukan di Bawah Satu Jam

Kompas.com - 15/10/2023, 18:29 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembobolan toko asesoris Jims Honey di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (13/10/2023), diduga melakukan aksinya kurang dari satu jam saja.

Pemilik toko bernama Ita (37) mengungkapkan, dugaan itu ia yakini merujuk keterangan dari sejumlah orang yang melintas di depan tokonya untuk salat subuh, saat kejadian.

"Kan ada bapak-bapak pada lewat untuk salat subuh. Pas mereka lewat jam 04.00 WIB, pagar masih rapat. Tetapi, pas pulang sekitar jam 04.55 WIB, pagar dan rolling door sudah separuh terbuka," ujar Ita kepada Kompas.com, Minggu (15/10/2023).

Apabila keterangan bapak-bapak itu benar, maka pelaku diduga kuat melancarkan aksinya hanya di bawah satu jam saja. 

Baca juga: Toko Jims Honey di Pulogebang Dibobol Maling, Kerugian Capai Rp 80 Juta

Posisi toko Ita sendiri berada di pinggir jalan, tepatnya di dalam area khusus pertokoan. Di sana, ada empat ruko termasuk miliknya.

Area itu diketahui berada di dalam pagar besi yang dilengkapi gembok.

Sementara itu, toko Ita memiliki satu kunci biasa pada pintu kaca dan tiga gembok pada rolling door.

Ita sendiri baru mendapatkan kabar bahwa tokonya dibobol maling Jumat sekitar pukul 05.30 WIB.

"Saya baru dapat kabar jam 05.30 WIB. Jam segitu katanya sudah ada ramai-ramai, ngira ada yang nempatin (masuk ke toko Ita)," ungkap dia. 

Baca juga: Pembobol Toko Jims Honey Diduga Tahu Merek, Dompet yang Tak Laku Ditinggalkan

"Biasanya sudah ada tukang sayur jam segitu. Saya diceritain, jam segitu ada yang nanya itu ruko ada yang nempatin, dia bilang enggak ada. Baru saya dihubungi. Pembobolan enggak sampai satu jam itu," sambung Ita.

Setibanya di lokasi pada pukul 06.00 WIB, Ita melihat bahwa kunci pada pintu kacanya sudah dijebol.

Tepian pada bagian kunci tampak penyok ke dalam. Sementara itu, dua dari tiga gembok pada rolling door sudah hilang.

"Gemboknya dibobol, katanya pakai gunting khusus. Cuma, ada satu gembok yang ketinggalan. Sama ada sisa gembok yang diputus," ujar Ita.

Menengok ke dalam, hampir seluruh barang dagangan berupa shoulder bag, handbag, ransel mini, dompet, card holder, lanyard, dan jam tangan, raib digondol maling. 

Baca juga: Maling Bobol Toko Jims Honey di Pulogebang Cakung, Stok Barang di Lemari Juga Digasak

Di sana, hanya terdapat sejumlah barang yang tersisa, yakni satu jam tangan dalam posisi jatuh, beberapa dompet, dan tiga tas.

Selain itu, ada sebuah tas kain dari salah satu restoran cepat saji berisi sejumlah jam tangan yang total nilai jualnya mencapai Rp 3 jutaan.

Imbas kejadian itu, Ita mengalami kerugian sebesar Rp 80 jutaan dari sekitar lebih dari 100 barang display yang hilang, serta uang tunai sebesar Rp 250.000.

Atas kejadian ini, Ita berharap agar Polsek Cakung bergerak untuk menangkap pelaku pembobolan tokonya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com