Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Cekik Tetangga hingga Tewas di Depok, Polisi: Pemicunya Bukan Terkait "Game"

Kompas.com - 18/10/2023, 12:35 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kasatreskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto mengungkap motif kasus pencekikan tetangga di Depok pada Kamis (12/10/2023) lalu, bukan karena persoalan game.

"Setelah kami laksanakan pemeriksaan terhadap pelaku maupun saksi-saksi ternyata malam itu pemicunya bukan terkait game," kata Hadi saat ditemui di Polres Metro Depok, Rabu (18/10/2023).

Kasus pembunuhan ini ternyata dipicu emosi sesaat pelaku berinisial JJA (45) terhadap korban RAS (52) hingga keduanya sempat cekcok adu mulut.

Baca juga: Pria di Depok Diduga Cekik Kenalan hingga Tewas, Motifnya Masih Diselidiki

Adapun masalah bermula ketika anak korban dan keponakan pelaku malam itu sedang bermain bersama.

Anak pelaku tidak kunjung pulang meski jarum jam sudah menunjuk pukul 23.00 WIB.

Ketika itu pelaku disebut khawatir akan keberadaan anaknya. Dia lalu mendatangi rumah korban untuk menanyakan anaknya.

Sepengetahuan pelaku, anaknya pergi bersama keponakan korban malam itu.

Baca juga: Kronologi Pria di Depok Cekik Tetangga hingga Tewas, Diduga karena Urusan Download Game

"Dari hasil pemeriksaan didapat itu emosi sesaat sepulang kerja. Terjadi cekcok kecil, antara yang bersangkutan (pelaku dan korban). Kemudian pelaku emosi kepada korban dan terjadi adu mulut," kata Hadi.

Kepada polisi, pelaku mengaku bahwa di sela-sela cekcok tersebut, korban menantang agar pelaku memukulnya.

Percikan emosi ini lantas membuat JJA refleks mencekik korban.

Baca juga: Amarah Pria di Depok Berujung Cekik Tetangga hingga Tewas, Berawal dari Urusan Download Game Ludo

"Korban juga sempat menyahut, 'Apabila mau pukul silakan'. Secara tiba-tiba, refleks enggak disengaja, pelaku mencekik korban kemudian (korban) ditinggalkan," lanjut Hadi.

Korban yang pada saat itu masih hidup langsung menghubungi keluarganya untuk meminta bantuan karena korban merasa sesak napas.

"Setelah itu korban menghubungi keluarganya atau saudaranya dan meminta yang ada di situ untuk mengantar ke rumah sakit karena merasa sesak nafas.

Kemudian dari tempat tinggal, (korban) dibawa ke puskesmas, terus di rujuk ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia," ungkap Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com