Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lift dan Eskalator Stasiun Bekasi Mati, Penumpang "Ngos-ngosan" Turun lewat Tangga

Kompas.com - 18/10/2023, 13:12 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Lift dan eskalator di Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, yang mati alias tidak berfungsi membuat para penumpang terpaksa turun melalui tangga manual.

Total, ada dua eskalator dan satu lift di Stasiun Bekasi yang tak berfungsi pada Rabu (18/9/2023).

Eskalator yang mati salah satunya berada di pintu masuk Stasiun Bekasi yang berada di sisi Jalan Insinyur (Ir) H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Dari pantauan Kompas.com, terdapat tulisan yang menandakan eskalator tersebut tidak bisa dipakai untuk sementara waktu.

"Eskalator sedang dalam perbaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," tulis peringatan informasi tersebut.

Baca juga: Seorang Lansia Tewas akibat Terpeleset Saat Naik Tangga di Rumahnya di Duren Sawit

Bukan hanya dari sisi pintu Jalan Ir H Juanda, eskalator dari pintu Jalan Raya Perjuangan rupanya juga tidak bisa digunakan penumpang.

Padahal, dua eskalator tersebut menjadi mobilitas para penumpang kereta rel listrik (KRL) yang ingin keluar dari area stasiun.

Di Stasiun Bekasi juga tersedia sebanyak dua lift. Namun, satu lift  tidak dapat digunakan.

Lift yang sedang dalam perbaikan itu ada di sisi pintu Selatan, Jalan H Ir Juanda. Di depan pintunya, terdapat papan informasi "Lift dalam perbaikan".

Lift keluar di Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, mati alias tidak berfungsi di sisi pintu masuk sisi Jalan Insinyur (Ir) H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (18/10/2023).KOMPAS.com/FIRDA JANATI Lift keluar di Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, mati alias tidak berfungsi di sisi pintu masuk sisi Jalan Insinyur (Ir) H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (18/10/2023).

Karena hal itu, penumpang yang ingin keluar stasiun dari pintu Selatan tidak bisa menggunakan lift. Satu-satunya akses yakni tangga manual.

Baca juga: Pengguna KRL Keluhkan Fasilitas di Stasiun Cakung, Lift dan Eskalator Hanya Tersedia di Satu Sisi

Alhasil,  penumpang KRL turun melalui tangga manual dengan 49 pijakan anak tangga.

Saat Kompas.com mencoba turun melalui tangga manual di sisi Jalan Ir H Juanda, cukup terasa menguras tenaga meski tidak membawa beban tas yang berat.

Sejumlah penumpang lain yang terlihat "ngos-ngosan" bahkan sampai melepas masker saat turun tangga untuk bernapas.

Ada pula penumpang lanjut usia yang berpegangan railing besi agar tidak tergelincir saat turun.

Ibu-ibu membawa anak juga melakukan hal demikian. Mereka berpegangan tangan sambil menggendong anak.

Lansia dan ibu membawa anak termasuk ke dalam penumpang prioritas, di mana seharusnya tidak perlu menggunakan tangga manual.

Kompas.com telah berusaha menghubungi pihak PT KAI mengenai rusaknya eskalator tersebut, tetapi belum ditanggapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com