JAKARTA, KOMPAS.com - Presidium dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia yakni Henry Hidayatullah mengungkapkan kondisi terkini Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Berdasarkan catatan MER-C Indonesia, RS Indonesia yang menjadi salah satu tempat penampungan korban perang di Gaza saat ini mengalami kerusakan di beberapa bagian bangunan.
"Ada sebagian plafon yang rusak, kemudian beberapa pipa oksigen konsentrat rusak akibat dampak bom," kata Henry di Dubes Palestina, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).
Baca juga: Komunitas Warga Palestina Kecam Serangan Rumah Sakit di Gaza Tewaskan Ratusan Orang
Henry juga mengakui proses perbaikan itu cukup sulit. Sebab, akses masuk ke wilayah sana sulit karena perang masih berlangsung.
Kendati demikian, Henry memastikan para relawan di sana aman.
Namun begitu, pasokan logistik untuk mereka terus berkurang dan dikhawatirkan bakal habis dalam beberapa hari ke depan.
"Kondisi relawan saat ini berada di Wisma Jose Rizal, yang letaknya persis di samping RS Indonesia. Memang letaknya tidak jauh dari perbatasan Israel di Gaza Utara yaitu Beit Lahiah. Mereka aman, berada di wisma dan sesekali mereka berada di RS," kata Henry.
"Tapi ya gitu, mereka saat ini sisa beberapa mi instan dan segala macam, lah," ujar dia melanjutkan.
Baca juga: Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Sebagaimana diberitakan, Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza turut terkena serangan Israel. Hal itu dikabarkan Kantor berita Otoritas Nasional Palestina, WAFA.
"Setidaknya satu rudal Israel menghantam Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, menewaskan seorang pekerja dan melukai beberapa orang lainnya, serta menyebabkan kerusakan pada peralatan rumah sakit yang vital," tulis WAFA.
Tak hanya RS Indonesia, sebuah RS di Gaza juga ikut diserang pada Selasa (17/10/2023).
Otoritas Gaza mengatakan, serangan tersebut berasal dari Israel. Namun, selang beberapa saat, Israel mengatakan, sebuah roket Palestina telah menyebabkan ledakan tersebut.
Jumlah korban tewas dalam serangan di RS Gaza tersebut adalah yang tertinggi dari semua insiden di Gaza yang pernah dilaporkan setelah perang Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober lalu.
Baca juga: Reaksi Marah Dunia atas Serangan Rumah Sakit di Gaza
Sebagaimana dikutip Reuters, Menteri Kesehatan di pemerintahan Gaza yang dikelola Hamas, Mai Alkaila, menuduh Israel melakukan "pembantaian" di RS Al-Ahli al-Arabi.
Serangan tersebut menewaskan ratusan orang dan terjadi selama kampanye pengeboman Israel selama 11 hari di Gaza.
Sebelumnya, seorang kepala pertahanan sipil Gaza mengatakan, 300 orang tewas dan seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan 500 orang tewas.
Hamas mengatakan bahwa ledakan tersebut sebagian besar menewaskan para pengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.