Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu yang Tusuk Bocah di Koja Diduga Depresi Berat: Berpamitan dengan Tetangga dan Minta Maaf pada Anaknya

Kompas.com - 21/10/2023, 06:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah berteriak dan menangis kencang saat ditusuk ibunya, J (30), di Koja Jakarta Utara pada Rabu (18/10/2023) pukul 06.00 WIB.

Kasat Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar (AKBP) Iverson Manossoh berujar, J diduga mengalami depresi berat.

“Jadi dari analisa sementara, kami dalami pemeriksaan. Kami berkoordinasi dengan ahli, pelaku itu saat ini sedang dalam proses pemeriksaan psikologi,” kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (20/10/2023).

Menurut dia, polisi masih memeriksa J secara psikiatrikum psikologi. Iverson pun tidak ingin menarik kesimpulan sebelum hasil pemeriksaan terhadap J keluar.

Baca juga: Tetangga Sebut Anak yang Ditusuk Ibu di Koja Alami Sejumlah Luka

Adapun J disebut sudah berpisah dengan sang suami cukup lama. Hal itu diduga yang menjadi pemicu tekanan pada batin J. Ia hanya tinggal bersama anak-anaknya.

"Kemudian juga pisah ranjang dengan suami, dia hanya berdua dengan anaknya. Sementara kita belum bisa menjawab kondisi psikologisnya,” ungkap Iverson.

Ketahuan dari tangisan anak tak wajar

Teriakan dan tangisan tak wajar sang anak pagi itu terdengar hingga ke telinga tetangganya yang bernama Mulyono.

Anak kandung J yang masih berusia enam tahun itu juga terdengar berkali-kali meminta ampun.

"Ini anak berdua (satunya lagi usia empat tahun), nangis semua. Namanya anak kecil, kayak kesakitan," ujar Mulyono saat ditemui di Jalan Kompleks Uka, RT 03 RW 08, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Ibu yang Tusuk Anak Kandung di Koja Diduga Alami Depresi Berat

Tangisan dua bocah mengundang rasa penasaran tetangga lainnya. Permintaan tetangga untuk buka pintu tak digubris J. Sementara, dua bocah itu masih terus menangis.

"(Anaknya teriak) 'sudah mama, sudah mama'. Pas didorong, enggak dikunci. Itu anak sudah banyak darah," ungkap Mulyono lagi.

Berhasil dicegah tetangga

Tetangga berhasil menghentikan serangan J kepada anaknya yang berusia enam tahun itu dengan pisau kecil. Menurut Mulyono, J sempat berupaya kembali menusuk anaknya itu.

"Itu mau tusuk begini lagi, saya pegang. Itu tusuk-tusukan sudah banyak. Sudah banyak tusukan. Saya datang, lagi ngangkat lagi (tangannya). Lagi mau nusuk lagi, saya rampas pisaunya," tuturnya.

Baca juga: Dua Bulan Tinggal di Koja, Ibu Penusuk Anak Kandung Dikenal Tertutup

Sementara, Mulyono mengatakan, anak J yang masih berusia empat tahun, juga tengah menangis pada saat itu. Menurut dia, anak itu juga sempat dipaksa minum air sabun.

"Disuruh pada minum itu. (Anaknya) pada enggak mau. Enggak tahu, tahu-tahu sudah berdarah. Barangkali dikasih air (sabun), anak itu pada enggak mau, ditusuk," kata Mulyono.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com