Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Rekrut 500 Pelajar Jadi "Prabu Jakarta", Bertugas Jaga Ketertiban Sekolah

Kompas.com - 24/10/2023, 16:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengukuhkan 500 pelajar sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Ibu Kota menjadi Pelajar Duta Trantibum (Prabu).

Pengukuhan para pelajar digelar di Kantor Dinas Pendidikan DKI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2023).

"Ini (pengukuhan 500 pelajar) sebagai upaya mencegah potensi pelanggaran dalam urusan ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum) sejak dini," ujar Heru Budi dalam keterangannya, Selasa.

Baca juga: Heru Budi Prioritaskan Kelancaran Pemilu Dibanding Gelar Formula E 2024

Heru mengemukakan, sejumlah pelajar yang sudah dikukuhkan harus menjadi pelopor agar dapat melaksanakan kelangsungan trantibum dengan baik.

Trantibum bisa dimulai sejak dini, terutama di lingkungan sekolah, agar menjadi tempat yang baik, tertib dan aman bagi seluruh pelajar.

"Dengan begitu, para siswa nyaman menjalankan aktivitasnya. Selain itu, mereka bisa mensosialisasikan kebijakan pemerintah daerah terkait peraturan yang harus ditaati, dan menjadi contoh baik di lingkungan sekolah," kata Heru.

Baca juga: Heru Budi: WFH ASN DKI Sudah Berakhir, Semua Masuk Normal

Heru mengatakan, para pelajar yang sudah dikukuhkan dapat meminimalisir tindakan siswa atau siswi lain untuk dari perbuatannya tak terpuji antara lain merokok, tawuran, vandalisme, dan narkoba.

“Mereka harus terlebih dahulu menjadi contoh baik bagi teman-temannya yang lain. Kami titip Prabu Jakarta untuk memantau dan membina kegiatan yang positif," ucap Heru.

Sementara itu, Kasatpol PP DKI Arifin menjelaskan, pengukuhan sejumlah pelajar menjadi Prabu agar perlindungan terhadap masyarakat di lingkungan DKI Jakarta dapat dimulai sejak dini melalui jalur pendidikan.

"Kami juga mencoba inovasi baru, yaitu menghadirkan Prabu Jakarta. Kami berharap, mereka memberikan warna positif dalam rangka memerangi perilaku tercela di lingkungan sekolah," ucap Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com