JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kerugian akibat perampokan rumah produksi YouRock Studio di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Cilandak, diperkirakan mencapai Rp 400 juta.
Karywana bernama Anggun Adi mengatakan, komplotan perampok menggasak beberapa peralatan syuting yang ada di kantornya yaitu tiga unit converter lensa, enam unit kamera, dan 21 lensa dengan harga jutaan rupiah.
"Kalau kerugian masih kami hitung-hitung ya, cuma secara kasarnya sekitar Rp 400 juta," ujar dia kepada wartawan, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Bobol Rumah Produksi di Jaksel, Komplotan Perampok Gasak 6 Kamera dan 21 Lensa
Adi mengatakan, peristiwa perampokan terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.
Ketika para perampok melakukan aksinya, Adi tak menampik dirinya mendapat notifikasi di dalam ponsel pintarnya bahwa ada aktivitas mencurigakan.
Namun, karena masih terlelap, ia tak bisa bergegas menuju kantornya saat dua orang perampok masuk ke dalam rumah produksinya.
"Saya menerima notifikasi di handphone saya, kan kebetulan rumah ini dipasangi smart CCTV ya dan ada notifikasi kalau setiap ada pergerakan atau orang yang lewat," ungkap Adi.
"Tapi sayangnya saya masih tidur kan. Saya baru bangun jam 07.00 WIB. Pas saya bangun, saya terima notifikasi, saya cek, ternyata dari situ kelihatan kantor dibobol, ada dua orang perampok," lanjut dia.
Baca juga: Kalang Kabut Warga Ibu Kota Saat Banjir, padahal Baru Diguyur Hujan Sehari
Sementara itu, karyawan yang tengah bertugas menjaga kantor juga ikut terlelap.
Sang karyawan disinyalir tak mendengar adanya aksi perampokan karena tidur di lantai dua bangunan.
"Nah penjaganya ada di lantai dua dan ada sekat pintu juga, pintu dapur. Jadi mungkin dia enggak dengar," ucap Adi.
Di lain sisi, bila merujuk pada rekaman CCTV di dalam rumah produksi tersebut, komplotan perampok memang melakukan aksinya dengan cukup cepat.
Mulanya salah satu perampok merusak gembok yang terpasang di depan rumah pukul 05.30 WIB.
Baca juga: Video Viral Plafon Stasiun LRT Jabodebek Cawang Jebol akibat Hujan Deras, Lantai Tergenang
Setelah merusak gembok, pelaku yang mengenakan jaket jins, topi, dan masker berwarna hijau tampak santai berjalan di halaman rumah.
Kemudian, pelaku lainnya yang mengenakan kemeja bermotif loreng dan masker berwarna putih mengikuti pelaku pertama dari belakang sambil menutup pagar.