Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobol Rumah Produksi di Jaksel, Komplotan Perampok Gasak 6 Kamera dan 21 Lensa

Kompas.com - 06/11/2023, 10:34 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan perampok membobol sebuah rumah produksi di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Cilandak, Jakarta Selatan.

Peristiwa yang menimpa rumah produksi bernama YouRock Studio itu terjadi pada Minggu (5/11/2023) sekitar pukul 05.30 WIB.

Korban bernama Anggun Adi menyebut, pihaknya kehilangan beberapa unit kamera dan puluhan lensa akibat insiden perampokan YouRock Studio ini.

Ada pula beberapa tas dan converter lensa yang ikut raib digondol maling.

Baca juga: Polisi Tangkap 6 Perampok Minimarket di Kembangan, Ini Perannya Masing-masing

"Barang-barang kami ludes, total ada enam kamera dan 21 lensa hilang semua. Bahkan converter lensa turut diambil sama perampoknya," ujar dia kepada wartawan, Senin (6/11/2023).

Dalam melakukan aksinya, komplotan perampok yang membobol YouRock Studio disinyalir lebih dari dua orang.

Adi mengatakan, ada dua orang yang bertugas menggasak peralatan di dalam studio. Kemudian, ada seorang pelaku yang berjaga-jaga di luar pagar dan pelaku lainnya menunggu di dalam mobil.

"Saya sama Pak RT sudah ngecekin CCTV di sekitar sini. Kalau yang pelaku masuk sini (rumah produksi) ada dua orang. Kemudian pas kami lihat di CCTV tetangga, itu ada satu orang lagi yang bawa motor, enggak ikut masuk, tapi dia mondar-mandir, terus kayak komunikasi sama orang yang masuk ke sini," ungkap Adi.

"Waktu mereka keluar ke depan gang, itu langsung ada mobil Suzuki Ertiga yang membawa kedua pelaku ini. Jadi ya kira-kira ada empat orang pelakunya," sambung dia.

Di lain sisi, Adi mengaku, rumah produksi miliknya sebenarnya telah diberikan penjagaan super ketat.

Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Kapten Komplotan Perampok Minimarket Ditembak Polisi

Selain gembok yang susah dibobol, rumah dilengkapi dengan smart CCTV dan seorang penjaga.

"Gembok pagar kami ukurannya cukup besar, tetapi dibobol sama mereka. Kemudian, saya sebenarnya sudah dapat notifikasi bahwa ada gerak-gerik mencurigakan via CCTV, tetapi saya masih terlelap saat itu. Saya baru bangun jam 07.00 WIB dan benar saja ada perampokan," tutur dia.

Tak hanya Adi yang masih terlelap, penjaga rumah yang ditempatkan pun juga tak sadar. Penjaga rumah produksi yang tidur di lantai dua disinyalir tak mendengar komplotan perampok masuk.

"Karyawan yang jaga di sini ketiduran. Mungkin karena tidur di lantai atas, jadi enggak terlalu kedengaran," ujar dia.

Akibat peristiwa ini, Adi mengaku menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah.

"Kalau kerugian masih kami hitung-hitung ya, cuma secara kasarnya sekitar Rp 400 juta," tutup dia.

Baca juga: Perampokan Alfamart Bekasi, Pelaku Rampas Uang Ratusan Juta dari Brankas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com