Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kedoya Masih Ada Buang Tinja di Selokan, Tetangga: Saya Malas Kerja Bakti Membersihkan Kotoran Orang

Kompas.com - 10/11/2023, 15:14 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Daniel Lubalu (58), warga RT 01 RW 02, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, merasa malas ketika diajak untuk membersihkan selokan di wilayah tempat tinggalnya.

Sebab, sejumlah warga masih ada yang membuang tinja ke selokan lantaran tidak memiliki septic tank di rumahnya.

“Saya jadi malas kalau dapat undangan kerja bakti, karena harus bersihin kotoran warga yang enggak punya septic tank,” keluh Daniel saat ditemui di lokasi, Kamis (9/11/2023).

Daniel menuturkan, tinja yang ada di selokan membuat wilayah tempat tinggalnya sering berbau menyengat saat banjir melanda.

Baca juga: Empat Rumah di Kedoya Utara Tak Punya Septic Tank, Warga Buang Tinja ke Selokan

Bahkan, tinja yang bercampur dengan lumpur juga ikut terbawa air saat banjir melanda.

"Jadi kalau banjir itu ya sudahlah bau. Kotoran pasti mengambang," kata Daniel.

Daniel berujar, petugas kebersihan sudah sering menegur pemilik rumah yang tidak memiliki septic tank dan membuang tinja ke selokan.

Kendati demikian, mereka tetap mengeyel sehingga masih membuang kotorannya ke selokan sampai saat ini.

"Jadi begini lho, mereka berpikir, 'ah, ngapain bangun septic tank, kan ada selokan'. Nah, saking enaknya mereka main buang saja, lupa bangun septic tank," jelas Daniel.

Lebih lanjut, Daniel mengatakan bahwa selokan di wilayah tempat tinggalnya sudah kerap dibersihkan warga yang bergotong royong.

Baca juga: Keterbatasan Lahan Jadi Alasan Warga Kedoya Utara Tak Punya Septic Tank

Namun, tinja yang mengendap di lumpur tak kunjung hilang.

"Mau selokan dibersihkan berapa kali pun, ya lumpur itu akan ada lagi, ada lagi," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, empat rumah di RT 01 RW 02, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat belum memiliki septic tank. Akibatnya, warga membuang tinja ke selokan.

Sulistiowati (36), salah satu warga yang rumahnya tak memiliki septic tank mengakui bahwa limbah tinja langsung mengalir dari tempat tinggalnya ke selokan.

"Kira-kira empat rumah yang enggak punya septic tank. Rumah saya belum ada, ini langsung mengalirnya ke selokan," kata Sulistiowati saat ditemui di lokasi, Kamis (9/11/2023).

Dia mengungkapkan, tak ada biaya menjadi penyebab mengapa rumahnya hingga kini belum memiliki tempat pembuangan.

Baca juga: Warga Kedoya Buang Tinja di Selokan karena Tak Punya Septic Tank, Tetangga: Kalau Banjir, Bau

Selain itu, keterbatasan lahan menjadi masalah bagi warga di permukiman tersebut.

"Kalau banjir besar di sini ikut banjir. Saya ke rumah mertua (untuk buang air besar). Kan dia ada septic tank-nya," jelas Sulistiowati.

(Tim Redaksi: Zintan Prihatini, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com