Salin Artikel

Warga Kedoya Masih Ada Buang Tinja di Selokan, Tetangga: Saya Malas Kerja Bakti Membersihkan Kotoran Orang

Sebab, sejumlah warga masih ada yang membuang tinja ke selokan lantaran tidak memiliki septic tank di rumahnya.

“Saya jadi malas kalau dapat undangan kerja bakti, karena harus bersihin kotoran warga yang enggak punya septic tank,” keluh Daniel saat ditemui di lokasi, Kamis (9/11/2023).

Daniel menuturkan, tinja yang ada di selokan membuat wilayah tempat tinggalnya sering berbau menyengat saat banjir melanda.

Bahkan, tinja yang bercampur dengan lumpur juga ikut terbawa air saat banjir melanda.

"Jadi kalau banjir itu ya sudahlah bau. Kotoran pasti mengambang," kata Daniel.

Daniel berujar, petugas kebersihan sudah sering menegur pemilik rumah yang tidak memiliki septic tank dan membuang tinja ke selokan.

Kendati demikian, mereka tetap mengeyel sehingga masih membuang kotorannya ke selokan sampai saat ini.

"Jadi begini lho, mereka berpikir, 'ah, ngapain bangun septic tank, kan ada selokan'. Nah, saking enaknya mereka main buang saja, lupa bangun septic tank," jelas Daniel.

Lebih lanjut, Daniel mengatakan bahwa selokan di wilayah tempat tinggalnya sudah kerap dibersihkan warga yang bergotong royong.

Namun, tinja yang mengendap di lumpur tak kunjung hilang.

"Mau selokan dibersihkan berapa kali pun, ya lumpur itu akan ada lagi, ada lagi," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, empat rumah di RT 01 RW 02, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat belum memiliki septic tank. Akibatnya, warga membuang tinja ke selokan.

Sulistiowati (36), salah satu warga yang rumahnya tak memiliki septic tank mengakui bahwa limbah tinja langsung mengalir dari tempat tinggalnya ke selokan.

"Kira-kira empat rumah yang enggak punya septic tank. Rumah saya belum ada, ini langsung mengalirnya ke selokan," kata Sulistiowati saat ditemui di lokasi, Kamis (9/11/2023).

Dia mengungkapkan, tak ada biaya menjadi penyebab mengapa rumahnya hingga kini belum memiliki tempat pembuangan.

Selain itu, keterbatasan lahan menjadi masalah bagi warga di permukiman tersebut.

"Kalau banjir besar di sini ikut banjir. Saya ke rumah mertua (untuk buang air besar). Kan dia ada septic tank-nya," jelas Sulistiowati.

(Tim Redaksi: Zintan Prihatini, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/10/15143091/warga-kedoya-masih-ada-buang-tinja-di-selokan-tetangga-saya-malas-kerja

Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke