Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akal Bulus Pria di Depok, Pura-pura Jadi "Debt Collector" Bermodalkan Surat Palsu lalu Bawa Kabur Motor Orang

Kompas.com - 15/11/2023, 13:38 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial GMB (43) alias Preso ditangkap Satreskrim Polres Metro Depok pada Senin (13/11/2023).

Preso ditangkap gara-gara membawa kabur motor seseorang dengan modus berpura-pura menjadi debt collector yang hendak menyita motor yang menunggak cicilan.

Kronologi

Wakasatreskrim Polres Metro Depok, AKP Markus Simaremare menjelaskan, kejadian bermula saat Preso mengincar korbannya secara acak.

Baca juga: Polisi Tangkap Debt Collector Gadungan di Depok yang Bawa Kabur Motor Orang

Kemudian, Preso mendekati targetnya lalu menanyakan soal kredit motor. Agar tampak meyakinkan, Preso membawa surat leasing palsu yang sudah ia persiapkan.

"Saat berada di TKP Jalan Raden Saleh pada 5 Oktober 2023, tersangka melihat satu unit motor. Kemudian tersangka mendekati korban, seolah-olah menanyakan apakah kredit motornya sudah lunas atau belum," ungkap Simaremare kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Selasa (14/11/2023).

Setelah itu, tersangka menyatakan motor korban akan dibawa ke pool leasing yang berada di wilayah Sukmajaya.

"Tersangka bersama-sama dengan korban lalu berangkat ke pool leasing sepeda motor bekas tarikan di Sukmajaya. Setelah tiba di pool, tersangka langsung labur melarikan diri membawa motor korban," tutur Simaremare.

Korban yang tidak tahu apa-apa pun sempat bertanya dan menunjukkan surat yang diserahkan tersangka kepada petugas pool leasing di lokasi.

Namun, karena Preso memang bukan pegawai di sana, petugas leasing mengaku tidak mengenali tersangka.

Baca juga: Modal Rp 150.000, Debt Collector Gadungan di Depok Beli Ribuan Data Kredit Motor

Korban melapor

Usai motornya dibawa kabur pelaku, korban akhirnya melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Metro Depok.

Dalam proses penyelidikan, polisi melihat tersangka di Jalan Raya GDC dan langsung meringkusnya.

"Kemarin kita lihat tersangka berada di Jalan Raya GDC, di pinggir jalan. Kemudian kita lakukan penangkapan terhadap tersangka dan sekarang dalam pemeriksaan Satreskrim Polres Metro Depok," ucap Simaremare.

Kepada polisi, tersangka mengaku telah menjual yang ia rampas seharga Rp 3.000.000 ke seorang penadah motor bekas.

Pelaku beli ribuan data kredit motor

Baca juga: Debt Collector Gadungan di Depok Pakai Surat Palsu untuk Rampas Motor Korban

Preso mengaku bahwa ia memiliki ribuan data kredit motor dari sebuah aplikasi. Namun, ia menolak menjelaskan lebih rinci perihal aplikasi tersebut.

Dengan membayar Rp 150.000 - Rp 200.000 saja, kata Preso, dia sudah bisa mengantongi ribuan data "kreditan" sepeda motor dari berbagai daerah di Indonesia.

"Ada di data, datanya beli dari aplikasi, ada di situ datanya. Satu kali beli dapat ribuan data se-Indonesia," kata Preso saat dihadirkan dalam rilis perkara Mapolres Metro Depok, Selasa.

Sementara itu, terkait surat leasing palsu yang digunakan untuk merampas motor korban, pelaku membuatnya sendiri.

"Surat leasing-nya dibuat sendiri. Jadi dengan modus dia bawa surat ini seolah dia petugas leasing, tapi suratnya palsu," tutur Simaremare.

(Tim Redaksi: Wasti Samaria Simangunsong, Irfan Maullana, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com