JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin menegaskan, tak ada anak muda asli Manggarai yang ikut-ikutan saat bentrokan antarkelompok pecah pada Senin (27/11/2023) dini hari.
“Tidak ada anak muda Manggarai. Pelaku dari pihak luar semua. Mereka coba memancing (keributan),” kata dia saat ditemui disela-sela kegiatan menanam pohon di Kantor Wali Kota, Rabu (29/11/2023).
Pihak luar yang belum teridentifikasi dari wilayah mana disebut sengaja memancing amarah anak muda sekitar Manggarai.
Baca juga: Pelaku Tawuran di Manggarai Kocar-kacir Dibubarkan Polisi, Tombak dan Celurit Tercecer di Jalan
Mereka coba mengusik anak muda sekitar Manggarai dengan cara menembakkan petasan supaya aksi mereka dibalas.
Namun, pancingan itu disebut tak membuat warga Manggarai panas.
Anak-anak muda di sana memilih untuk tetap diam dan membiarkan mereka sampai dibubarkan aparat kepolisian.
“Jadi setelah kami adakan gathering, ada yang coba mengusik kembali dengan memulai menyalakan petasan di bawah kolong Manggarai dan sebagainya. Itu pihak-pihak yang terlibat dari luar, bukan dari Manggarai,” kata Munjirin.
“Karena enggak ada tanggapan dari pihak Manggarai, dari anak muda yang sudah kami bina, akhirnya kelompok itu berusaha untuk menghasut terus, masuk ke stasiun, tapi alhamdulillah enggak terpancing juga,” sambung dia.
Baca juga: Tawuran Pecah Lagi di Manggarai, Polisi Dilempari Batu
Diberitakan sebelumnya, tawuran atau bentrok antarkelompok kembali pecah di Underpass Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (27/11/2023) sekitar pukul 01.30 WIB.
Aksi tawuran kemudian dibubarkan oleh Tim Patroli Perintis Presisi (TPPP) Polres Metro Jakarta Selatan dengan diberikan tembakan peringatan.
Massa yang diberi tembakan peringatan akhirnya kocar-kacir melarikan diri dari area underpass.
Beberapa dari mereka bahkan sampai menjatuhkan senjatanya di tengah jalan usai tembakan peringatan diletuskan.
Total ada dua senjata tajam (sajam) berupa tombak dan celurit yang ditinggalkan pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.