JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bakal membangun tenda darurat jika banjir yang terjadi pada Kamis (30/11/2023) tak surut 1x24 jam.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, tenda darurat untuk pengungsian korban bencana selalu disiagakan ketika diperlukan.
Bersamaan dengan itu, BPBD DKI Jakarta juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk membangun dapur umum, sehingga kebutuhan makan dan minum warga terpenuhi.
Baca juga: Kampung Nelayan Muara Angke Terendam Banjir akibat Air Pasang dan Hujan
“Setelah 1x24 jam, jika lokasi pengungsian membutuhkan tenda, kami siap bangun (dengan) dibantu personel wilayah PPSU, Satpol PP dan Damkar,” ujar Yohan saat dikonfirmasi, Kamis (30/11/2023).
Meski begitu, kata Yohan, BPBD DKI Jakarta akan tetap berkoordinasi terlebih dahulu dengan unsur kelurahan dan kecamatan yang terdampak banjir.
Sebab, kelurahan dan kecamatan biasanya telah memiliki tempat yang memang bisa dipakai untuk menampung para korban banjir.
“Untuk titik lokasi pengungsian kami selalu berkoordinasi dengan lurah dan camat serta perangkat wilayah,” kata Yohan.
Baca juga: Belum Surut, Banjir di Kelurahan Cawang Masih Setinggi 80 Sentimeter
Sebagai informasi, sebanyak 57 wilayah RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur hingga kini masih terendam banjir.
Berdasarkan hasil pemantauan BPBD DKI Jakarta, tinggi muka air yang merendam 57 RT bervariasi, yakni 40 hingga 210 sentimeter (cm).
Banjir terparah terjadi di tujuh RT di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Berikut ini daftar 57 RT yang masih terendam banjir sampai sore hari ini:
1. Kelurahan Pondok Pinang
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 40 sentimeter
2. Kelurahan Rawajati