Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Eskalator Stasiun Bekasi Ditargetkan Selesai Awal Desember

Kompas.com - 01/12/2023, 09:15 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penumpang kereta rel listrik (KRL) dapat kembali menggunakan eskalator di pintu keluar Selatan dan Utara Stasiun Bekasi dalam waktu dekat ini.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta, Lukman Al Amin mengungkap, saat ini pihaknya tengah menunggu komponen mesin untuk perbaikan eskalator.

"Kami sedang menunggu part slowmoving, target penyelesaian di awal Desember," ujar Lukman saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Jumat (1/12/2023).

Lukman menjanjikan semua eskalator yang ada di Stasiun Bekasi nantinya dapat beroperasi kembali.

Baca juga: Eskalator Turun Stasiun Bekasi Rusak, Pengguna KRL: Harusnya Lebih Cepat Diperbaiki

Dari pantauan Kompas.com, Kamis (30/11/2023), terdapat dua eskalator yang mati di Stasiun Bekasi yaitu di pintu keluar Selatan dan Utara.

"Keduanya nanti dapat beroperasi (kembali)," imbuh dia.

Adapun, Lukman menjelaskan perbaikan eskalator memakan waktu lama karena salah satu komponennya  didatangkan dari luar negeri.

"Sementara yang paling dominan (kendala) itu. Untuk part slowmoving informasi memang diimport dari luar negeri," ujarnya.

Sebelumnya, penumpang mengeluhkan lamanya perbaikan eskalator di Stasiun Bekasi yang sudah berbulan-bulan.

Baca juga: Eskalator di Stasiun Bekasi Masih Mati, Lansia dan Ibu Bawa Anak Turun lewat Tangga Manual

Pengguna KRL, Zita (26) mengaku kelelahan turun tangga manual di Stasiun Bekasi. Terlebih lagi jika dia tak dapat tempat duduk di dalam kereta.

"Capek aku tadi turun. Apalagi kalau misal dari keretanya itu sudah berdiri, terus harus turun tangga lagi, itu capek sih," kata dia.

Zita mengatakan, eskalator tersebut seharusya menjadi fasilitas penunjang bagi para penumpang, terkhusus pengguna prioritas.

"Harapannya biar bisa cepat diperbaiki karena lumayan berat juga. Apalagi kalau misalkan orang tua gitu, lumayan mempersulit juga," imbuh dia.

Sama halnya dengan Zita, seorang ibu muda bernama Novi (34) merasa lelah turun tangga manual sembari menggendong anaknya.

"Saya bawa anak gini, lumayan juga tangganya tinggi, capek," ucap Novi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Megapolitan
Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Megapolitan
Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Megapolitan
Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Megapolitan
Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com