JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan RT 006/RW 07 Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, sering dilanda banjir kiriman dari Bogor dan juga akibat hujan.
Namun, warga bernama Susi (20) mengungkapkan, banjir akibat hujan lebih cepat surut dibanding banjir kiriman.
"Kalau hujan deras kayak hujan seharian, itu memang banjir juga di sini. Tapi cepat surut karena enggak ada lumpur. Ada berhenti 2 jam saja, langsung enggak ada air banjirnya," kata Susi di Cililitan, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Kala Susi Tidur Lagi Begitu Tahu Bendung Katulampa Bukan Siaga 1...
Susi dan kedua orangtuanya sudah mengontrak di kawasan itu sejak medio 2006.
Menurut Susi, perumahannya sudah sering dilanda banjir kiriman maupun akibat hujan. Selama ini, kondisi terparah selalu disebabkan oleh banjir kiriman dari Bogor.
Sebab, banjir tersebut menyebabkan rumah-rumah di dataran rendah dan jalanan berlumpur.
Susi menjelaskan, banjir kiriman selalu surut dalam waktu yang lama karena air turut "mengangkut" lumpur dan sampah.
"Yang menghambat banjir, bikin lama surut, karena ada lumpur dan sampah. Makanya air mengalirnya lama," tutur Susi.
Baca juga: Hingga Jumat Siang, Banjir di RW 07 Cililitan Jaktim Belum Surut
"Karena ada lumpur yang ngendap di dasar kali, makanya air kalinya juga jadi tinggi. Makanya banjir lama surut karena air masih tinggi, tapi sudah dapat kiriman lagi," sambung dia.
Sebagai informasi, sebagian wilayah di RT 006/RW 07 masih terendam banjir sedalam satu meter pada Jumat siang.
Banjir melanda kawasan itu sejak Kamis (30/12/2023) pukul 02.00 WIB. Rumah Susi sendiri hanya bagian kebunnya saja yang terendam banjir sedalam 1 meter.
Sementara perumahan di area yang lebih rendam terendam banjir sedalam sekitar 2 meter.
Banjir mulai surut pada pukul 09.00-22.00 WIB. Namun, RT 006 dilanda hujan pukul 00.00 WIB dan menyebabkan banjir kembali melanda pada Jumat pukul 03.00 WIB.
Untuk area kebun rumah Susi, banjir surut sekitar pukul 07.00 WIB. Sementara perumahan di area yang lebih rendah masih kebanjiran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.