BEKASI, KOMPAS.com - F (12), siswa SD di Bekasi yang di-sliding temannya, tidak pernah mengeluh sakit sebelum terdiagnosis kanker tulang.
"Enggak, enggak pernah ada keluhan, setelah dia terselengkat itu lah yang dikeluhkan sakit, enggak bisa bangun," ujar keluarga F, Ningrum, saat ditemui usai pemakaman F di TPU Perdurenan, Kota Bekasi, Kamis (7/12/2023).
Ningrum menuturkan, F mengeluh sakit pada bagian tulang lutut setelah terjadinya benturan akibat di-sliding.
"Dia ngeluh sakit enggak bisa bangun sakit karena benturan itu," ujar dia.
Baca juga: Siswa SD di Bekasi yang Di-sliding dan Kakinya Diamputasi Meninggal Dunia
Terlepas dari masalah medis yang terdiagnosis setelah adanya kasus sliding, Ningrum menegaskan bahwa F tak pernah mengeluhkan sakit apapun.
"Jadi kalau masalah medis, sejauh apanya kami enggak tahu, cuma dia enggak pernah cerita apapun keluhan," kata dia.
Justru, lanjut Ningrum, keluhan sakit pada bagian kaki kiri diceritakan F setelah di-sliding temannya pada Februari 2023.
"Setelah diselengkat itu saja dia ngerasain keluhan (sakit)," imbuh Ningrum.
Baca juga: Buntut Kasus Siswa SD Di-sliding Teman di Bekasi, Polisi Imbau Sekolah Gelorakan Anti Bullying
Sebelumnya diberitakan, F menjadi perbincangan setelah diduga mendapat perundungan dari teman-teman sekolahnya.
Pada Februari 2023, kaki F di-sliding oleh temannya. Tiga hari setelah itu, ia mengeluh sakit di bagian kaki kirinya.
Karena tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.
"Di-rontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," imbuh ibunda F, Diana.
Baca juga: Siswa SD yang Kakinya Diamputasi karena Kanker Tulang Sempat Sedot Cairan Paru-Paru
Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan, tapi tidak kunjung membuahkan hasil. Bahkan, kondisi F semakin memburuk.
Puncaknya, pada Agustus 2023, kaki F didiagnosis kanker tulang. Ia menjalani operasi pada Oktober 2023.
Namun Dokter Spesialis Ortopedi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr Melitta Setyarani, Sp.OT memastikan, kanker yang dialami F bukan karena perundungan.
"Di literatur, kanker tulang ganas juga tidak ada yang menyebutkan sampai sekarang belum ada yang menyebutkan bahwa trauma, kejadian kayak jatuh menyebabkan kanker," ujar Melitta saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Kamis (2/11/2023).
Dia menjelaskan, F datang dalam kondisi kanker yang telah menyebar ke paru-paru.
Setelah diperiksa, korban didiagnosis mengidap kanker tulang stadium 4. Dokter kemudian mengamputasi kaki kiri F.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.