JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, mitigasi pencegahan penularan Covid-19 masih diperlukan di DKI Jakarta.
Pernyataan Dicky itu menyusul adanya lonjakan kasus positif Covid-19 di Jakarta sejak November 2023.
"Ini yang harus dimitigasi fase endemi ini. Artinya mitigasi masih diperlukan pencegahan," ujar Dicky saat dihubungi, Jumat (8/12/2023).
Baca juga: Dinkes DKI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Ini Lokasi dan Jadwalnya
Dicky mengatakan, salah satu yang perlu digencarkan sebagai upaya pencegahan penularan adalah vaksinasi, baik dosis awal hingga booster.
Sebab, ia menilai, belakangan ini pemberian vaksinasi kepada warga mulai diabaikan.
"Saat ini cenderung menganggap remeh program vaksinasi. Sebagai contoh ini kurang digalakkan dan belum mendapatkan program dukungan pemerintah lagi," kata Dicky.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI menyebut, kasus positif Covid-19 kembali melonjak di Jakarta selama tiga pekan berturut-turut sejak November 2023.
Kenaikan kasus positif virus Corona itu terjadi sejak 13 November 2023. Warga DKI Jakarta yang terkonfirmasi positif berjumlah 55 orang.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Lagi Selama 3 Pekan Berturut-turut, tapi Dipastikan Masih Terkendali
Jumlah orang yang terpapar Covid-19 itu terus meningkat setiap minggunya. Pada 20-26 November, 62 orang dinyatakan positif Covid-19.
Hingga 3 Desember 2023, total warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 80 orang, atau naik 30 hingga 40 persen dari minggu sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.