Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Jalur Hijau yang Rusak Usai Perayaan Tahun Baru, Distamhut Terjunkan 50 Personel

Kompas.com - 02/01/2024, 14:45 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta menerjunkan 50 personel untuk memperbaiki jalur hijau yang rusak usai perayaan malam tahun baru 2024, Minggu (31/12/2023).

Salah satu area yang terdampak berada di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.

"Sementara untuk merapikan ada 50 personel petugas gabungan dinas dan suku dinas Jakarta Pusat," kata Kepala Distamhut DKI Jakarta Bayu Meghantara kepada wartawan saat dihubungi, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Pemprov DKI Perbaiki Tanaman Rusak di Kawasan Jalan Sudirman-Thamrin

Bayu menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan perbaikan dan merapikan tanaman, khususnya di median jalan dan fasilitas.

Selain itu, tanaman pengganti disiapkan dari kebun bibit Distamhut DKI Jakarta.

"Tanaman sudah disiapkan dari kebun bibit kami. Sekarsng masih pematangan lahannya," jelas Bayu.

Bayu menargetkan, perbaikan jalur hijau ini akan selesai selama tiga hari ke depan.

Selain itu, ia mengimbau masyarakat DKI Jakarta lebih menjaga alam dan lingkungan kota.

"Kami targetkan insya Allah dua sampai tiga hari ke depan selesai. Selamat tahun baru untuk kita semua, mari sama-sama jaga alam kita, insya Allah alam juga akan menjaga kita," imbuh dia.

Baca juga: Pasukan Hijau Beraksi, Perbaiki Tanaman di Bundaran HI yang Rusak Terinjak Saat Malam Tahun Baru 2024

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar panggung hiburan pada perayaan malam tahun baru 2024 di Bundaran HI.

Panggung itu berdiri di dekat jalur hijau, tepatnya dekat Halte Transjakarta Bundaran HI Astra.

Pantauan Kompas.com, Senin (1/1/2024), tanaman bernama "Song of Indonesia" itu tampak layu dan berwarna coklat.

Bahkan, ada beberapa sampah plastik bekas minuman yang berserakan di tanah.

Hari ini, sejumlah pasukan hijau menanam kembali tumbuhan di area setempat.

"Ini namanya tanaman Walisongo Varigata," kata salah seorang PJLP kepada Kompas.com di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com