JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian lansia yang tewas dalam keadaan sunyi menjadi pengingat bahwa kasus ini tidak boleh dipandang sebelah mata.
Kasus kematian lansia yang akhir hayatnya tidak ada orang terkasih di samping mereka ini seyogianya menjadi perhatian khusus untuk pemerintah dan para calon presiden (capres).
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com sepanjang 2023, terdapat empat kasus kematian para sebatang kara yang terekspos ke publik dan semuanya lansia.
Sementara, di awal 2024 ini, sudah ada dua kasus serupa. Mereka tewas dalam keadaan membusuk dan jasadnya baru ditemukan beberapa hari kemudian.
Baca juga: Nestapa Lansia di Depok yang Meninggal dalam Kesunyian di Rumah Penuh Sampah
Berdasarkan sudut pandang sosiologis, lansia merupakan kelompok masyarakat yang sudah tidak lagi produktif dan terpinggirkan secara sosial dan ekonomi di lingkungan.
Sebab, mereka di usia senjanya ini sudah tidak bisa bekerja dan tidak mempunyai kesempatan atau ruang untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Entah sesama lansia atau yang lainnya.
“Kalau pun ada, itu terbatas, ruang-ruang perjumpaan interaksi mereka terbatas,” kata Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/1/2024).
Selain faktor tersebut, pemerintah hingga saat ini belum mempunyai peran atau hadir untuk terlibat dalam penanganan kelompok lansia.
Alasannya, pemerintah tidak menerapkan political will atau konsistensi untuk menempatkan, memberdayakan, mengangkat sosial dan ekonomi para lansia di Indonesia.
“Jadi, selama ini, negara tidak mengurusi soal itu. Misalnya, hanya, ya fakir miskin dan anak-anak telantar yang dipelihara sama negara. Tapi, lansia enggak,” ucap Rakhmat.
“Itu yang menyebabkan kasus-kasus (lansia meninggal sendirian di akhir hayat) yang muncul di beberapa lokasi,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Rakhmat menganggap para lansia yang tewas dalam sunyi ini merupakan korban dari struktur sosial, politik, dan ekonomi. Mereka harus dipikirkan oleh negara.
Kasus-kasus kematian lansia juga diakibatkan karena masyarakat sekitar tidak peduli dengan keberadaannya. Tidak sedikit orang terkesan acuh dan menganggap merupakan “urusan masing-masing”.
“Ini bisa menjadi problem yang terus terjadi dikemudian hari. Kematian akan semakin meningkat dari kalangan lansia. Karena, negara tidak terlibat, masyarakat juga tidak peduli. Dalam jangka waktu ke depan, ini akan menjadi masalah tersendiri ke kemudian hari,” ujar Rakhmat.
Baca juga: Kematian Sunyi Para Sebatang Kara Masih Terjadi, Alarm Bahaya Kehidupan Sosial Kita
Secara struktural pemerintahan, negara mempunyai Kementerian Sosial dan sejumlah Dinas Sosial yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.