Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Warga di Depan Mal Bassura Jatinegara Sering Terjadi sejak 9 Tahun Lalu

Kompas.com - 28/01/2024, 13:44 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, tawuran antara warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jatinegara di depan Mal Bassura, Jakarta Timur, sudah sering terjadi dalam sembilan tahun terakhir.

"Dari informasi yang kami peroleh, sudah sembilan tahun lalu," kata Nicolas saat ditemui di lokasi, Minggu (28/1/2024).

Teranyar, tawuran pecah pada Minggu pagi. Menurut Nicolas, tawuran dipicu masalah sepele, yakni ada lima orang tak dikenal yang mengacungkan bambu dan batu.

Baca juga: Tawuran Pecah di Depan Mal Bassura Jatinegara, Warga Saling Lempar Batu

Warga di dua RW tersebut tersulut emosi dan saling menyalahkan. Tawuran pun pecah.

"Sudah sering terjadi tawuran ini dan yang terakhir tadi malam, di mana pemicunya sepele. Ada lima orang provokator mengacungkan bambu dan batu," kata dia.

"Tetapi kedua warga memang menyangka bahwa pihak sini yang menyerang, pihak sana yang menyerang," tambah Nicolas.

Nicolas menuturkan, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa batu dan petasan yang digunakan saat tawuran.

Baca juga: Tawuran di Depan Mal Bassura Dipicu 5 Provokator yang Acungkan Bambu dan Batu

Sementara itu, polisi tidak mengamankan senjata tajam (sajam) dari kejadian ini.

"Untuk hari ini barang bukti ada yang kami amankan batu dan petasan. Sajam tidak ada," tutur Nicolas.

Sebelumnya diberitakan, warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jatinegara terlibat tawuran di depan Mal Bassura, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Minggu pagi.

Ketua RT 001 RW 02 bernama Medi (46) mengatakan, tawuran antara warga dua kampung terjadi karena ada provokator yang menyulut emosi warga.

"Katanya ada provokator tawuran, para remaja jadi tersulut emosi," kata Medi saat ditemui di lokasi.

Medi menambahkan, warga RW 01 dan RW 02 akhirnya saling melempar batu di Jalan Raya Jenderal Basuki Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com