"Dari informasi yang kami peroleh, sudah sembilan tahun lalu," kata Nicolas saat ditemui di lokasi, Minggu (28/1/2024).
Teranyar, tawuran pecah pada Minggu pagi. Menurut Nicolas, tawuran dipicu masalah sepele, yakni ada lima orang tak dikenal yang mengacungkan bambu dan batu.
Warga di dua RW tersebut tersulut emosi dan saling menyalahkan. Tawuran pun pecah.
"Sudah sering terjadi tawuran ini dan yang terakhir tadi malam, di mana pemicunya sepele. Ada lima orang provokator mengacungkan bambu dan batu," kata dia.
"Tetapi kedua warga memang menyangka bahwa pihak sini yang menyerang, pihak sana yang menyerang," tambah Nicolas.
Nicolas menuturkan, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa batu dan petasan yang digunakan saat tawuran.
Sementara itu, polisi tidak mengamankan senjata tajam (sajam) dari kejadian ini.
"Untuk hari ini barang bukti ada yang kami amankan batu dan petasan. Sajam tidak ada," tutur Nicolas.
Sebelumnya diberitakan, warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jatinegara terlibat tawuran di depan Mal Bassura, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Minggu pagi.
Ketua RT 001 RW 02 bernama Medi (46) mengatakan, tawuran antara warga dua kampung terjadi karena ada provokator yang menyulut emosi warga.
"Katanya ada provokator tawuran, para remaja jadi tersulut emosi," kata Medi saat ditemui di lokasi.
Medi menambahkan, warga RW 01 dan RW 02 akhirnya saling melempar batu di Jalan Raya Jenderal Basuki Rahmat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/28/13443931/tawuran-warga-di-depan-mal-bassura-jatinegara-sering-terjadi-sejak-9