JAKARTA, KOMPAS.com - 18 jembatan yang melintang disepanjang aliran Kali Sarua, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, bakal diputus.
“Berdasarkan hasil rapat dan koordinasi, dari 21 jembatan yang ada di Kali Sarua, hanya tiga jembatan yang dipertahankan,” ujar Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin kepada wartawan di lokasi, Selasa (6/2/2024).
Munjirin menerangkan, pemutusan 18 jembatan harus dilakukan supaya alat berat bisa melintas.
Baca juga: Pemkot Jaksel Akan Bangun Turap di Kali Sarua untuk Atasi Banjir, Tak Cuma Keruk Lumpur
Jika belasan jembatan itu tetap dibiarkan berdiri, maka pengerukan kali tidak akan pernah bisa diselesaikan.
“Kali ini cukup sempit, sehingga aksesnya susah saat kami melakukan pengerukan. Maka dari itu, jembatan-jembatan yang ada memang harus dihancurkan dan dibongkar,” ungkap dia.
Kendati begitu, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan nantinya bakal membangun satu jembatan anyar di aliran Kali Sarua.
Jembatan ini nantinya dibangun dengan konsep berbeda, yakni bisa dibuka dan ditutup.
Baca juga: Lurah Pejaten Barat: Kali Sarua Sudah 50 Tahun Belum Dinormalisasi
“Nanti akan dibangun satu jembatan yang nantinya bisa dibuka dan ditutup, jembatan knockdown namanya. Jadi pas alat berat itu masuk, bisa dibuka. Kalau alatnya sedang tak digunakan, bisa ditutup dan dilewati warga,” imbuh dia.
Sebagai informasi, normalisasi Kali Sarua telah dilakukan sejak Rabu (31/1/2024).
Normalisasi yang dilakukan sepanjang 1,2 kilometer harus dilakukan karena endapan lumpur membuat kedalaman kali begitu dangkal. Kini kedalamannya bahkan hanya berada di angka 30 cm.
Akibatnya, setiap hujan deras datang, tak sedikit rumah warga yang tergenang.
Baca juga: Lurah Pejaten Barat Targetkan Normalisasi Kali Sarua Rampung dalam 3 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.