Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Keberuntungan dan Kesuburan di Tahun Naga Kayu...

Kompas.com - 10/02/2024, 15:26 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun Baru Imlek 2024 disebut sebagai tahun naga kayu berdasarkan shio china.

Pengurus Vihara Dharma Bakti bernama Henny (21) mengungkapkan, naga bermakna suatu keberuntungan, sedangkan kayu adalah kesuburan.

“Naga melambangkan keberuntungan. Diharapkan tahun ini menjadi tahun yang lebih beruntung (dibandingkan tahun sebelumnya),” kata Henny saat ditemui di pelataran Vihara Dharma Bhakti, Pecinan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (10/2/2024).

“Kayu itu kan subur ya, mungkin menjadi tahun yang lebih subur,” lanjut dia.

Baca juga: PT KAI Catat 114.551 Tiket Kereta Terjual pada Libur Imlek 2024 Hari Ini

Menurut Henny, tak ada perbedaan signifikan dalam perayaan Imlek tahun ini. Umat silih berganti datang untuk bersembahyang di kelenteng tertua di Jakarta itu.

Namun, pengurus Vihara Dharma Bhakti telah menyiapkan beberapa hal untuk menyambut perayaan Imlek.

“Persiapannya pencucian patung, semua patung kami cuci dengan bersih. Kemudian, ada aksesori, kami bikin lentera-lentera yang bagus,” ujar Henny.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Vihara Dharma Bhakti, kebanyakan warga yang merayakan Imlek mengenakan pakaian serba merah.

Mereka hadir bersama keluarga masing-masing. Mereka berdoa dengan khidmat dan penuh kebahagiaan menyambut perayaan Imlek 2024.

Baca juga: Perayaan Imlek di Vihara Dharma Bakti: Berdoa, Lepas Burung untuk Simbol Kebebasan, dan Pengamen Bernyanyi Lagu China

Ada juga warga yang melepas puluhan burung dari sebuah kotak di pelataran Vihara Dharma Bhakti. Salah satunya adalah keluarga Vincent (19).

“Kalau untuk kami, lepas burung itu memaknai kebebasan. Jadi, setiap tahun, kami mengadakan suatu adat, di mana untuk melakukan kebebasan saja untuk hidup,” kata Vincent.

Vincent pun memiliki harapan pada tahun baru Imlek ini. Ia menginginkan keluarganya dijauhkan dari segala hal-hal buruk.

“Tentunya, untuk keluarga saya sendiri, semakin baik ya, dijauhkan dari suatu masalah, selalu didekatkan dengan kebaikan,” ujar Vincent.

Baca juga: Cerita Pemulung di Depan Wihara Dharma Bhakti: Senang Rayakan Imlek demi Lepas Kesunyian

Selain umat yang sembahyang, tepat di depan Vihara Dharma Bhakti, sejumlah orang yang mengharapkan pemberian angpau juga berkumpul.

Wajah mereka semringah ketika ada umat yang memberikan angpau. Seketika, ruas Jalan Kemenangan Raya tersendat. Mereka yang mengharapkan rezeki langsung berkerumun.

Sementara itu, beberapa pengamen terlihat di Jalan Kemenangan Raya. Bermodal mikrofon dan speaker, mereka melantunkan tembang-tembang kebahagiaan.

Namun, pengamen yang melantunkan lagu-lagu china sangat menarik perhatian. Seketika orang-orang yang merayakan Imlek turut bersenandung dan memberikan angpau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Megapolitan
PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

Megapolitan
Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Megapolitan
Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Megapolitan
Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com