Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Raya Mampang dan "Flyover" Gatot Soebroto Steril dari APK di Masa Tenang Pemilu

Kompas.com - 11/02/2024, 09:46 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ruas jalan di Jakarta sudah bersih dari alat peraga kampanye (APK), memasuki masa tenang Pemilu 2024 pada 11-13 Februari 2024.

Pengamatan Kompas.com, Minggu (11/2/2024) pagi, tak ada lagi bendera maupun poster-poster bergambar calon anggota legislatif (caleg) dan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) di jalan-jalan besar Jakarta.

Salah satunya di sepanjang ruas Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. APK yang awalnya banyak terpasang di sepanjang jalan maupun pagar pembatas jalur Transjakarta kini sudah bersih.

 Baca juga: Masa Tenang, APK di Jaksel Mulai Dicopot Sejak Minggu Dini Hari

Selain itu, bendera-bendera partai politik yang sebelumnya ada di flyover Gatot Soebroto, kini juga sudah bersih.

Beberapa sampah poster juga masih dikumpulkan di trotoar jalan.

Beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih membersihkan baliho dan bendera partai yang masih terpasang.

Anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) juga membersihkan sisa-sisa APK yang berserakan di badan jalan.

Bersihnya jalanan dari APK yang semrawut ini disambut baik oleh masyarakat, salah satunya Betti (40).

 Baca juga: Kaesang Minta Seluruh Kader PSI Copot Baliho Caleg Partainya di Masa Tenang

"Sekarang sudah bersih gitu, dilihatnya enak jalanan," kata Betti saat ditemui di ruas Jalan Mampang Prapatan.

Betti mengatakan, baliho caleg di kawasan ini sempat membahayakan warga karena diterpa angin.

Kini, baliho itu sudah tidak ada dan membuat estetika jalan jadi bersih kembali.

"Kemarin sempat ada baliho yang miring, itu aja hampir kena pengendara," tutur Betti.

"Sekarang alhamdulillah sudah bersih nih, jadi enak dipandang mata," tambah dia.

Selain Betti, Aditya (37) juga mengatakan hal yang sama. Kata dia, bendera partai politik yang dulunya semrawut di flyover Gatot Soebroto dinilainya membahayakan pengendara.

Baca juga: Baliho Roboh Timpa Pengendara Motor di Pondok Indah karena Penyangga Patah

"Ya dulunya kan banyak bendera di flyover itu, sekarang sudah bersih, enak dipandang. Balik lagi ke awal ya," kata dia.

Masa tenang berlangsung selama tiga hari sebelum hari H Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.

Menurut Pasal 1 angka 36 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, masa tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas kampanye pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com