Salin Artikel

Jalan Raya Mampang dan "Flyover" Gatot Soebroto Steril dari APK di Masa Tenang Pemilu

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ruas jalan di Jakarta sudah bersih dari alat peraga kampanye (APK), memasuki masa tenang Pemilu 2024 pada 11-13 Februari 2024.

Pengamatan Kompas.com, Minggu (11/2/2024) pagi, tak ada lagi bendera maupun poster-poster bergambar calon anggota legislatif (caleg) dan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) di jalan-jalan besar Jakarta.

Salah satunya di sepanjang ruas Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. APK yang awalnya banyak terpasang di sepanjang jalan maupun pagar pembatas jalur Transjakarta kini sudah bersih.

Selain itu, bendera-bendera partai politik yang sebelumnya ada di flyover Gatot Soebroto, kini juga sudah bersih.

Beberapa sampah poster juga masih dikumpulkan di trotoar jalan.

Beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih membersihkan baliho dan bendera partai yang masih terpasang.

Anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) juga membersihkan sisa-sisa APK yang berserakan di badan jalan.

Bersihnya jalanan dari APK yang semrawut ini disambut baik oleh masyarakat, salah satunya Betti (40).

"Sekarang sudah bersih gitu, dilihatnya enak jalanan," kata Betti saat ditemui di ruas Jalan Mampang Prapatan.

Betti mengatakan, baliho caleg di kawasan ini sempat membahayakan warga karena diterpa angin.

Kini, baliho itu sudah tidak ada dan membuat estetika jalan jadi bersih kembali.

"Kemarin sempat ada baliho yang miring, itu aja hampir kena pengendara," tutur Betti.

"Sekarang alhamdulillah sudah bersih nih, jadi enak dipandang mata," tambah dia.

Selain Betti, Aditya (37) juga mengatakan hal yang sama. Kata dia, bendera partai politik yang dulunya semrawut di flyover Gatot Soebroto dinilainya membahayakan pengendara.

"Ya dulunya kan banyak bendera di flyover itu, sekarang sudah bersih, enak dipandang. Balik lagi ke awal ya," kata dia.

Masa tenang berlangsung selama tiga hari sebelum hari H Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.

Menurut Pasal 1 angka 36 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, masa tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas kampanye pemilu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/11/09465191/jalan-raya-mampang-dan-flyover-gatot-soebroto-steril-dari-apk-di-masa

Terkini Lainnya

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke