JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pemungutan suara di TPS khusus rumah tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, berakhir sejak pukul 13.00 WIB.
Namun, untuk menjaga kondisi keamanan di sekitar rutan, alat-alat untuk mencoblos surat suara yang dinilai berbahaya sudah ditertibkan oleh pihak rutan.
Penertiban alat coblos pemilu bertujuan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Serba-serbi Outfit Warga Binaan Rutan Salemba Saat Nyoblos, Pakai Kaus dan Sandal
"Yang pasti di sini kita hanya melaksanakan kegiatan pemilu," ujar Kepala Rutan Salemba Kelas 1A, Fauzi Harahap kepada Kompas.com, di Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Fauzi mengatakan, perangkat atau alat-alat untuk mencoblos harus diawasi karena itu adalah bentuk tanggung jawab pihak rutan.
"Jadi memang perangkat-perangkat yang kita terima, seperti paku tadi, dipergunakan dengan pengawasan khusus," kata dia.
"Sehingga, di akhir pencoblosan pun dipastikan semua kondisinya aman dan terkendali," sambung dia.
Baca juga: Antusias, Warga Binaan Antre Panjang demi Mencoblos di Rutan Salemba
Penghuni rutan dalam daftar pemilih tetap (DPT) berjumlah sekitar 3.000 orang, termasuk warga binaan yang terdiri dari 2.862 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.