Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Depan Bawaslu Selesai, Massa Mahasiswa Tinggalkan Jalan MH Thamrin

Kompas.com - 19/02/2024, 17:44 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Massa mahasiswa selesai menggelar aksi damai di depan Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.

Massa aksi yang mengatasnamakan Mahasiswa Peduli Demokrasi meninggalkan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024), sore.

Mahasiswa yang sebelumnya berkumpul di depan gerbang masuk Gedung Bawaslu RI itu satu per satu mulai meninggalkan lokasi.

Mereka juga membawa kembali berbagai atribut seperti spanduk dan bendera yang sebelumnya dibentangkan dalam aksi.

Baca juga: Mahasiswa Demo di Depan Bawaslu RI, Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Isu Miring Pemilu 2024 

Para mahasiswa membubarkan diri dengan cara berpencar. Mereka ada yang ke arah Monas dan menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Namun, para mahasiswa itu umumnya menuju ke tempat kendaraan mereka diparkirkan.

Di sisi lain, sejumlah petugas kepolisian dan TNI masih berjaga di sekitar lokasi.

Beberapa petugas kepolisian ada yang masih berdiri di depan gerbang masuk Bawaslu RI. Ada juga polisi yang mengatur arus lalu lintas.

Untuk diketahui, demonstrasi mahasiswa itu mendukung kinerja Bawaslu dan KPU RI terkait Pemilu 2024.

Ketua Persatuan Mahasiswa Peduli Demokrasi dan koordinator aksi, Sukma Wijaya Hasibuan mengatakan, aksi ini juga meminta kepada masyarakat untuk tidak termakan isu miring soal penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca juga: Bawaslu Periksa PPK dan PPS di Serpong Utara yang Buka Kotak Suara Sebelum Rekapitulasi

"Di sini kami melakukan aksi damai bahwa dalam proses dekokrasi ini perlu kita hikmati secara aturan yang berlaku. Ada lembaga negara yang diberikan tupoksi menjalankan tugasnya," ujar Sukma di lokasi.

"Jangan kemudian masyarakat terprovokatif dan terprovokasi menerima adanya manuver dimana adanya penggiringan opini memecah belah bangsa," imbuhnya.

Melalui aksi penyampaian pendapat, Sukma meminta kepada masyarakat yakin kinerja Bawaslu dan KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2024.

Masyarakat pun diminta untuk melapor ke Bawaslu atau ke Mahkamah Konstitusi (Mk) jika menemukan adanya tindakan yang tak sesuai.

"Sebagai panglima tertinggi kita adalah hukum. Hukum itu tetap kita jujung tinggi," ucap Sukma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com