Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Gangguan, Penumpang Turun di Stasiun Cawang

Kompas.com - 26/02/2024, 11:44 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang LRT Jabodebek relasi Jatimulya-Dukuh Atas terpaksa turun di Stasiun Cawang imbas adanya gangguan pada rangkaian kereta atau trainset (TS), Senin (26/2/2024).

“Pagi ini, TS 02 dengan nomor perjalanan SN66 relasi Stasiun Jatimulya-Stasiun Dukuh Atas mengalami gangguan pada sistem pengoperasian,” ujar Manajer Humas LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono saat dikonfirmasi.

Mahendro mengatakan, TS 02 mulanya berangkat dari Stasiun Jatimulya pukul 06.50 WIB. Namun, sesampainya di Stasiun Cawang, TS 02 mengalami gangguan.

Baca juga: Enam Bulan LRT Jabodebek Beroperasi, Penumpang Makin Puas dengan Ketepatan Waktu

Pihak LRT Jabodebek kemudian mendatangkan rangkaian kereta cadangan, TS 11, untuk mengangkut para penumpang.

“Akibat adanya gangguan, TS 02 kami ganti dengan TS cadangan (TS 11) di Stasiun Cawang. Hal ini menyebabkan perjalanan LRT Jabodebek terlambat dua menit untuk proses perpindahan pengguna dari TS 02 ke TS 11,” tutur dia.

Lebih lanjut, Mahendro mengungkapkan, sempat terjadi penumpukan antrean penumpang di Stasiun Cawang imbas peristiwa ini.

Baca juga: Budaya Tertib Penumpang LRT Jabodebek, Paling Diuji pada Jam Pulang Kerja

Tapi, penumpukan tak berlangsung lama, antrean berangsur-angsur terurai sesaat setelah rangkaian kereta cadangan tiba.

“Penumpukan penumpang hanya terjadi di Stasiun Cawang. Selain itu, ada satu perjalanan kereta yang mengalami keterlambatan dua menit, yakni TS 07 dengan nomor perjalanan SN67 usai TS 02 mengalami gangguan,” imbuh Mahendro.

“KAI meminta maaf atas ketidaknyamanan akibat gangguan tersebut. saat ini KAI dan tim INKA sedang melakukan perbaikan TS 02,” sambung dia.

Baca juga: Pengemudi Ojol dan Sekuriti LRT Jabodebek Terlibat Keributan di Jaksel, Dua Orang Terluka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com