Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek Pastikan Pelaku Perundungan di SMA Swasta Serpong Belum Dikeluarkan dari Sekolah

Kompas.com - 27/02/2024, 11:07 WIB
Zintan Prihatini,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) memastikan bahwa pelaku perundungan di SMA Swasta Serpong, Tangerang Selatan, belum dikeluarkan dari sekolahnya.

"Sampai saat ini masih status siswa karena proses hukum masih berjalan. Itu yang harus kami hormati," ujar Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Ristek Chatarina Muliyana kepada wartawan, Senin (26/2/2024).

Kemendikbud Ristek pun tengah berdiskusi dengan pihak terkait untuk mencari solusi bagi pelaku perundungan dengan mengedepankan kepentingan anak maupun kepentingan korban.

Baca juga: Hari Ini, Polisi Periksa Tiga Anggota Geng Tai Binus School Serpong yang Terlibat Perundungan

"Kalau memang ada orangtua yang dengan sukarela (anaknya mengundurkan diri) tidak bisa kami larang. Yang penting adalah keberpihakan kepada anak, baik sebagai korban maupun sebagai anak pelaku," kata Chatarina.

Sementara itu, Chatarina menyebut, pihaknya tidak akan memberikan sanksi kepada SMA swasta di Serpong terkait kasus perundungan yang dialami satu siswanya.

"Karena sekolahnya sudah menunjukkan iktikad baik untuk menyelesaikan masalah ini, dan sudah terwujud tidak perlu ada sanksi kepada Binus," ungkap dia.

Ia menegaskan, sekolah harus mencegah dan memastikan tak akan ada lagi kasus kekerasan yang sama.

Terkini, polisi belum menetapkan tersangka kasus perundungan terhadap satu siswa di Binus School Serpong. Penyidik telah meminta keterangan baru dari tiga pelaku perundungan pada Jumat (23/2/2024).

"Sejauh ini sudah 11 saksi anak (diperiksa), untuk saksi guru masih konfirmasi dengan penyidik," jelas Kasie Humas Polres Tangerang Selatan AKP Wendi.

Kendati demikian, ia belum membeberkan total saksi yang akan diperiksa dalam perkara tersebut.

"Masih berproses, (saksi) akan disesuaikan dengan kebutuhan penyidik," imbuhnya.

Baca juga: 8 Orang Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Bullying Siswa Binus School Serpong

Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah salah satu akun di media sosial X, @BosPurwa, menuliskan dugaan perundungan oleh "Geng Tai" di sekolah tersebut terhadap salah seorang siswa.

Unggahan itu mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang memiliki kelompok “Geng Tai” di sebuah warung yang dikenal dengan nama Warung Ibu Gaul.

Perundungan dilakukan terhadap anggota baru yang akan bergabung. Korban dipaksa membelikan sesuatu yang diminta seniornya.

Selain itu korban juga mendapatkan kekerasan fisik, misalnya dicekik, diikat di tiang bahkan dipukul dengan kayu.

Dan ngerinya lagi sampai disundut rokok,” dikutip Kompas.com dari cuitan akun X @BosPurwa.

Akun tersebut pun meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan kasus perundungan di sekolah swasta tersebut.

Baca juga: Perkembangan Kasus Perundungan di Binus School Serpong: Pelaku Dikeluarkan dan Perkara Naik Penyidikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com