JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor nonaktif Universitas Pancasila, ETH, membantah telah melecehkan dua staf di kampus tersebut berinisial RZ (42) dan DF.
Kuasa hukum Edie, Faizal Hafied menuding, laporan dugaan pelecehan seksual terhadap kliennya erat kaitannya dengan pemilihan rektor baru di Universitas Pancasila.
Dia menilai, ada politisasi menjelang pemihan rektor di kampus. Hafied mengeklaim, dugaan pelecehan seksual kepada kliennya merupakan asumsi.
"ini juga merupakan pembunuhan karakter bagi klien kami yang seharusnya klien kami dengan prestasinya masih bisa melanjutkan untuk proses selanjutnya," ujar dia seperti dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (29/2/2024).
Hafied yakin seandainya tidak ada pemilihan rektor pada Maret ini, tidak akanada laporan-laporan polisi terhadap kliennya.
"Ada hal yang tidak benar dan tidak tepat disampaikan oleh orang lain yang mendiskreditkan klien kami," ujar Faizal.
Adapun korban melaporkan dugaan pelecehan yang dialaminya pada Januari 2024. Sementara, peristiwa dugaan pelecehan RZ terjadi pada Februari 2023 dan DF pada Desember 2023.
"Karena pelaporannya ini mulai Januari, dan Januari tersebut sudah mulai proses persiapan untuk pemilihan rektor. Jadi kalau tidak ada pemilihan rektor, maka kasus ini, tidak akan ada laporan polisi," ungkap Faizal.
"Seharusnya apabila dirasa memang benar terjadi kejadian tersebut laporkan sesegera mungkin," imbuh dia.
Baca juga: Tiba di Polda Metro, Rektor Universitas Pancasila Bantah Lecehkan Stafnya
Sebelumnya, - Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti membantah dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada stafnya berkaitan dengan pemilihan rektor.
"Saya bukan dari pihak yayasan. Hanya yang saya tahu, itu tidak ada hubungannya dengan pemilihan rektor. Sama sekali enggak ada," ucap Widyastuti, Selasa (27/2/2024).
Menurut Widyastuti, para korban tak menuntut apapun atas kasus tersebut. Widyastuti berujar, yang korban harapkan hanya pemulihan nama baik saja.
"Enggak ada hubungannya dengan pemilihan rektor. Tetapi, waktunya pas saja. Tidak ada sama sekali iktikad untuk mengganggu pemilihan rektor," ucap dia.
Adapun proses pemilihan rektor telah dimulai sejak Januari lalu. Penyeleksian ini diharapkan selesai akhir Maret. Diperkirakan, pada 2 april sudah ada rektor baru.
Baca juga: Universitas Pancasila Bantah Dugaan Pelecehan Seksual Mencuat di Tengah Pemilihan Rektor Baru
Seperti diketahui, Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH diduga melecehkan dua staf kampusnya, yakni RZ (42) dan D pada tahun lalu.