Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isi Tas Sembako yang Didapat Warga Saat Hadiri "Open House" Jokowi

Kompas.com - 10/04/2024, 19:05 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar open house untuk masyarakat umum di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024).

Usai melakukan silaturahmi dengan Presiden dan Ibu Negara, masyarakat yang hadir akan menerima satu paket sembako.

Paket sembako tersebut dimasukkan ke dalam sebuah tas berwarna dasar merah dan putih yang memiliki logo Istana Kepresidenan Republik Indonesia, serta bertuliskan "Bantuan Presiden Republik Indonesia".

Lantas sembako apa saja yang berikan Presiden Jokowi?

Kompas.com sempat membuka isi paket tersebut. Rupanya berisi lima bahan pokok yakni satu kantung beras lima kilogram, gula pasir satu kilogram, minyak goreng satu liter, teh celup satu kotak, dan sebungkus biskuit.

Baca juga: Berhasil Ikut Open House Jokowi, Pemulung Asal Bekasi: Senang Banget

Tas paket sembako yang diterima warga saat menghadiri open house Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024).KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Tas paket sembako yang diterima warga saat menghadiri open house Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024).

Namun, paket sembako itu hanya dibagikan kepada warga yang mempunyai kupon.

Sementara itu, kupon tersebut diperoleh sesaat setelah bersalaman dengan Jokowi.

Akan tetapi, pada pelaksanaannya, tidak semua warga yang datang memerlukan kupon untuk menukarnya dengan paket sembako.

Hal tersebut dialami oleh salah seorang warga asal Tangerang, Anjasari (32). Dia mendapatkan paket sembako walau tidak memegang kupon.

"Maaf sebelumnya, saya juga enggak dapat kupon tapi ternyata bisa kebagian sembako," kata Anjasari saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Cerita Moses Gagal Bertemu Jokowi, Kecewa Istana Tak Umumkan Open House Selesai

Anjasari mengatakan, banyak warga yang menghadiri open house tidak menerima kupon atau bahkan sempat bertemu Jokowi.

"Kata mereka (petugas), acara halal bihalal sudah selesai dan Pak Jokowi sudah pergi. Jadi, orang di dalam berharap setidaknya dapat ini (sembako)," ujar Anjasari.

Hal itu yang kemudian menyebabkan pembagian sembako menjadi tidak kondusif sesuai teknis awal yang direncanakan.

"Orang-orang tuh pada ambil di poskonya desak-desakan. Bahkan, banyak juga yang sampai enggak dapat ini juga," kata Anjasari.

Selain mendapatkan paket sembako, warga juga menerima satu porsi makan siang dari salah satu restoran cepat saji, Hoka-hoka Bento. Makanan tersebut dibungkus dalam tas berwarna merah.

Baca juga: Gagal Ketemu Jokowi, Warga Satu Ini Cuma Berhasil Dapat Sembako dan Makan Siang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com