Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Proses Identifikasi, Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cikampek Diserahkan ke RS Polri

Kompas.com - 10/04/2024, 21:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Biddokkes Polda Jabar mengirim 13 kantung jenazah ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mempercepat proses identifikasi korban.

Diketahui, 13 kantung jenazah itu adalah korban kecelakaan Tol Cikampek Km 58, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4/2024).

"Saat ini yang belum teridentifikasi adalah 11 korban karena kondisi luka bakar yang mencapai 90-100 persen," kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto ketika dihubungi, Rabu (10/4/2024).

Kemudian, 13 kantung jenazah itu berisi 11 jenazah dan dua potongan tubuh. Semuanya tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: RS Polri Kramatjati Terima 13 Kantung Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cikampek Km 58

Hariyanto mengatakan, 13 kantung jenazah itu belum teridentifikasi. Tetapi, dari 12 korban kecelakaan, sudah ada satu yang berhasil teridentifikasi.

"Sesuai laporan awal, terdapat 12 korban kecelakaan. Sudah satu yang teridentifikasi dari gigi atau odontologi," ujarnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, sarana di RS Polri Kramat Jati lebih menunjang untuk proses identifikasi jenazah.

"Tenaga spesialis dan sarana penunjang lebih lengkap. Lemari penyimpanan jenazah secara kapasitas lebih memadai dan menjamin terkait pengawetan jenazah," ujar Jules dalam keterangan tertulis, Rabu.

Jenazah yang sudah dilakukan tes DNA akan dimasukkan ke dalam lemari penyimpanan jenazah sambil menunggu hasil keluar.

Baca juga: 11 Jasad Korban Kecelakaan Maut di Tol Cikampek Dipindahkan ke RS Polri

Hingga Rabu siang, tes DNA belum dilakukan terhadap jenazah dalam 13 kantung jenazah itu.

Meski demikian, Jules mengatakan bahwa hasil tes DNA akan diusahakan keluar secepat mungkin.

"Diusahakan tiga hari dari pengambilan tes DNA, hasilnya keluar agar bisa segera kami identifikasi," katanya.

Sebelumnya, kecelakaan maut di Tol Cikampek Km 58, Karawang, Jawa Barat, melibatkan Gran Max, Terios, dan sebuah bus.

Peristiwa ini bermula ketika sebuah mobil Gran Max dari arah Jakarta melalui jalur contraflow oleng dan menabrak bus menuju Bandung-Jakarta di Tol Cikampek Km 58.

Baca juga: Polisi Periksa DNA 11 Keluarga Korban Kecelakaan Tol Cikampek

Kemudian datang mobil Terios mencoba menghindar, tetapi malah menabrak Gran Max

Kedua mobil akhirnya bertabrakan dan terbakar. Semua korban meninggal mengalami luka bakar.

Terbaru, pada Selasa (9/4/2024), polisi berhasil mengidentifikasi satu jenazah.

Jenazah berjenis kelamin perempuan itu adalah Nazwa Ghefira, seorang warga Bogor berusia 22 tahun.

Jasad Nazwa telah diserahkan kepada ibunya, Cicih, yang didampingi kerabatnya.

Baca juga: RS Polri Kramatjati Terima 13 Kantung Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cikampek Km 58

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com