JAKARTA, KOMPAS.com - Toko mainan di Pasar Gembrong, Jatinegara, ramai didatangi pembeli yang hendak memborong selama periode libur Lebaran kemarin.
Salah satu pemilik toko, Ajeng (56) mengatakan, dia meraup untuk jutaan rupiah dalam waktu empat hari saja.
"Itu kemarin sempat Rp 4 juta sampai Rp 5 jutaan. Tapi ya begitu, saya kembali belanjakan lagi setiap ada stok mainan yang habis," ujar dia di tokonya di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (18/4/2024).
Keuntungan harian itu diraup Ajeng selama empat hari, yakni hari pertama sampai keempat libur lebaran atau Rabu (10/4/2024) sampai Sabtu (13/4/2024).
Baca juga: Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara
Sehari-hari, Ajeng melayani sekitar dua sampai tiga pelanggan. Pada bulan puasa, ada peningkatan menjadi empat pelanggan per hari.
Jumlahnya membludak pada Hari Raya Idul Fitri, meski sebagian yang datang ke tokonya hanya untuk melihat-lihat.
"Lumayan empat hari itu ramai banget. Dari hari itu sampai sekarang, jumlah pembeli menurun. Paling empat orang, kayak hari ini," tutur Ajeng.
Setiap lebaran, anak-anak selalu mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari orang dewasa.
Ada yang menyimpannya untuk ditabung, ada pula yang memanfaatkannya untuk belanja pakaian atau mainan.
Di toko Ajeng, anak-anak itu tampak sibuk ingin membeli berbagai macam mainan dengan uang THR-nya.
"Karena dapat THR, pada bilang 'mama, aku mau ini. Duitku mana? Duitku mana?' Saya ngelihatin saja," kata Ajeng sambil tertawa.
Rata-rata, para orangtua menanggapinya dengan menanyakan harga mainan yang ditunjuk anak-anak mereka terlebih dulu.
Jika harganya kurang cocok, Ajeng dengan santai menyarankan agar mereka melihat-lihat di toko lain.
Baca juga: Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai
"Katanya mahal, 'ya sudah cari di tempat lain. Yang murah banyak'. Aku bilang begitu. Eh, balik lagi ke toko ini. Katanya yang di toko lain penjualnya galak dan enggak sabaran," tutur Ajeng.
Beruntung, cara Ajeng menanggapi pelanggan yang awalnya merasa kurang cocok dengan harga yang ditawarkan membuat mereka kembali ke tokonya.
Caranya yang santai, tetap pada harga yang ditawarkan, dan tidak memaksa pelanggan untuk membeli membuatnya meraup keuntungan sampai jutaan rupiah per hari.
"Itu namanya ikhlas, ya. Ikhlas menerima konsumen, ikhlas juga membiarkan konsumen pergi, ya sudah. Lalau memang bukan rezekinya, masa tarik-tarik mereka?" pungkas Ajeng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.