Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Kompas.com - 20/04/2024, 17:57 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan bernisial R (35) ditemukan tewas di Dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu, Sabtu (13/4/2024).

Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Seribu telah mendatangi keluarga korban. Ternyata, R sudah menghilang sejak sepuluh hari lalu, yakni Selasa (9/4/2024).

Kanit 5 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Yandri Mono mengatakan, kematian korban terungkap saat warga sekitar menemukannya di pinggir dermaga, Sabtu (13/4/2024).

"Kami (Subdit) Jatanras bergabung sama Polres Kepulauan Seribu mendatangi keluarganya. Ternyata benar yang bersangkutan sudah hilang dari tanggal 9 (April 2024)," tambah dia.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Wajah sudah hancur

Kapolres Kepulauan Seribu Ajun Komisari Besar (AKBP) Jarot Sungkowo mengungkapkan, jasad R pertama kali ditemukan seorang warga usai snorkeling.

Setelah tiba di lokasi kejadian, polisi langsung mengevakuasi jenazah ke pinggir pantai. Menurut Jarot, ketika ditemukan R tergeletak dengan kondisi wajah yang sudah hancur.

"Ditemukan ada gigi palsu, tinggi (korban) 160 sentimeter, dengan muka sudah hancur," kata dia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi berujar, visum sementara menunjukkan bahwa ada luka pada dada kanan korban.

Selain itu, Ade menyebut, ahli mengidentifikasi luka kehitaman di leher dan rahang kanan R.

"Organ tubuh bagian dada membusuk, tidak dapat lagi ditentukan ada perdarahan atau tidak. Tidak ditemukan patah tulang lidah, tulang tengkorak utuh," ungkap dia.

Baca juga: Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

"Organ tubuh bagian dada membusuk, tidak dapat lagi ditentukan ada perdarahan atau tidak. Tidak ditemukan patah tulang lidah, tulang tengkorak utuh," ungkap dia.

Ade melanjutkan, hasil swab menunjukkan tidak ditemukan bekas sperma pada alat kelamin korban. R juga dipastikan tidak sedang hamil.

Menurut Ade, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium jenazah R demi mengungkap penyebab kematian korban.

"Penyebab kematian (korban) menunggu hasil laboratorium toksikologi dan histopatologi anatomi forensik," kata Ade.

Diduga korban pembunuhan

Belakangan diketahui, korban bekerja dengan cara open booking online atau open BO melalui aplikasi MiChat. Yandri menduga, R merupakan korban pembunuhan.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

"Kasusnya mayat yang ditemukan, dugaan awal dibunuh. Ada tiga orang yang diamankan, diduga teman dekatnya (korban) semua," ujar Yandri, Sabtu (20/4/2024).

Menurut Yandri, alasan tiga orang ini ditangkap karena sempat berkontak dengan korban. Korban diduga melakukan open BO lewat Michat.

"Ketiga temannya ini orang yang dekat, dan ada komunikasi pada saat di akhir korban hilang. Makanya diamankan kemarin tiga orang," jelas Yandri.

(Tim Redaksi : Zintan Prihatini, Jessi Carina, Akhdi Martin Pratama, Novianti Setuningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com