Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Kompas.com - 24/04/2024, 14:12 WIB
Firda Janati,
Larissa Huda

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota masih mengusut kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana beasiswa doktoral (S3) ke Filipina yang dilakukan seorang pria berinisial BTC.

Penyelidikan dilakukan setelah adanya laporan dari seorang korban bernama Aloysius Bernanda Gunawan (47) ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor registrasi LP/B/IV/2024/SPKT/Polres Metro Bekasi Kota.

Menurut keterangan Aloysius, setiap korban menyetor uang pendaftaran Rp 30 juta kepada BTC pada Desember 2023.

Baca juga: Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Bukannya memberangkatkan mahasiswa, BTC mengaku kepada para korbannya bahwa dia telah menggunakan uang mereka untuk trading. 

Mayoritas korban merupakan tenaga pendidik yang ingin melanjutkan S3. Ada pula yang berprofesi sebagai PNS, pebisnis, dan konsultan.

Mangkir panggilan pertama

Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Muhammad Firdaus, BTC seharusnya menjalani pemeriksaan sebagai terlapor, Selasa (23/4/2024) pukul 13.00 WIB di Mapolres Metro Bekasi Kota.

"Dijadwalkan hari ini sebenarnya jam 13.00 WIB pemeriksaan untuk terlapor. Hanya saja jam 13.00 siang tadi itu enggak hadir," ujar Firdaus,  Selasa. 

BTC juga tidak memberikan konfirmasi penjelasan ketidakhadirannya dalam pemanggilan pemeriksaan pertama itu.

Firdaus menyebut, penyidik bakal membuat undangan kedua kepada terlapor untuk diperiksa pada Jumat (26/4/2024).

"Belum ada konfirmasi dengan alasan (kenapa tidak hadir). Penyidik bakal buat undangan kedua hari Jumat," ujarnya.

Baca juga: Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Firdaus menambahkan, belum bisa mengambil upaya paksa karena prosesnya masih penyelidikan.

Namun, jika terlapor tidak mengubris kembali undangan penyidik, polisi bakal menaikkan kasus ke tahap penyidikan dan tidak menutup kemungkinan ada upaya paksa.

"Jadi nanti kita lihat proses penyelidikan. Kalau seandainya enggak koperatif juga, kami akan naikkin kasus ke penyidikan," jelasnya.

Selain kepada terlapor, pemanggilan juga dilakukan untuk

Periksa empat orang saksi

Penyidik Polres Metro Bekasi Kota telah memeriksa sebanyak empat saksi dalam kasus dugaan penipuan yang memakan korban ratusan orang tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com