Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Kompas.com - 01/05/2024, 09:24 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa dari Partai Buruh dan Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mulai berkumpul di depan Patung Kuda, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Pada hari ini, Rabu (1/5/2024) mereka akan menggelar demonstrasi pada peringatan Hari Buruh atau May Day.

Dalam pantauan Kompas.com, pukul 08.40 WIB, kurang lebih sekitar 500 masaa berkumpul.

Mereka memakai pakaian hitam dan merah, serta membawa atribut seperti bendera dan poster.

Baca juga: Rayakan May Day, Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Ada juga mobil komando yang sudah disiapkan di lokasi.

Beberapa di antara mereka juga ada yang memakai riasan pantomim dan mengalungkan papan bertuliskan ‘Ganyang Kapitalis Birokrat’.

Pada saat yang sama, terlihat 20 personil polisi berjaga untuk mengawal jalannya demonstrasi.

Saat ini, jalan menuju Gedung MK dari patung kuda tersebut sudah disterilisasi dari kendaraan. Polisi juga telah memasang water barrier dan menutup jalan dengan beton agar massa aksi tak bisa masuk.

Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI, Said Iqbal menyampaikan demonstrasi ini akan dihadiri 50.000 buruh.

Baca juga: Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi May Day

Mereka berkumpul di Patung Kuda Arjuna Wijaya pada pukul 09.00- 12.30 WIB.

Kemudian, pada pukul 12.30 massa akan melangsunhkan arak-arakan (longmarch) menuju Stadion Madya Senayan.

Ada dua tuntutan yang akan mereka suarakan, yaitu cabut omnibus law UU Cipta Kerja dan ‘Hostum’ (hapus outsourcing tolak upah murah).

Menurutnya, kebijakan upah murah di Indonesia selama ini tidak seimbang dengan kenaikan inflasi di berbagai daerah.

“Hampir empat tahun yang lalu kenaikan upah selalu di bawah inflasi. Bahkan, di beberapa kota industri kenaikan upahnya nol persen,” kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/4/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com