Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Kompas.com - 07/05/2024, 06:50 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Provokator tawuran di Pasar Deprok disebut menggunakan petasan untuk memprovokasi warga Klender dan Cipinang Muara agar saling bentrok.

“Iya, memang kebanyakan tawuran antarwarga itu dimulai dengan adanya petasan, sebagai tanda bahwa mereka akan melakukan tawuran,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicholas Ary Lilipaly di Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (6/5/2024).

“Jadi, itu kode, kayak 'kesepakatan' antara dua belah pihak. Kalau sudah bunyi petasan, itu tandanya mereka akan berantem,” ungkap Nicholas melanjutkan.

Baca juga: Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Sementara untuk provokator di balik tawuran antarkelompok di Pasar Deprok, dia diduga sengaja melakukan hal tersebut untuk memancing amarah warga Klender terhadap warga Cipinang Muara.

“Selama ini spontanitas dari mereka, dari warga yang memang ada provokator, yang sengaja untuk menggerakkan warga untuk melakukan tawuran,” kata Nicholas.

Dugaan tersebut berdasarkan kasus serupa yang pernah polisi ungkap di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Timur dan kini mereka bina.

“Memang mereka mengakui bahwa mereka sengaja membuat suasana gaduh. Dari situlah mereka akan mendapatkan kepuasan tersendiri (dengan) melihat orang berkelahi, melihat orang berlari, melihat orang saling berantam,” ujar Nicholas.

Baca juga: Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

“Itu mendapatkan kepuasan tersendiri bagi diri pribadi dan itu pengakuan yang kami peroleh dari salah satu atau dua orang warga yang kami anggap sebagai provokator,” lanjutnya.

Dalam kesempatan berbeda, warga RW 03 Kelurahan Klender, Eah (42) mengungkapkan, hampir setiap malam petasan-petasan tersebut mengarah ke tempat tinggalnya.

“Masalahnya kita yang di pinggir kali. Saya kan rumahnya di pinggir kali banget, Pak. Petasan saja dari sana (Cipinang Muara), orangnya dari sana (Cipinang Muara), lalu naik ke Jembatan,” ujar Eah.

Nicholas menjelaskan, tawuran di Pasar Deprok melibarkan warga Cipinang Muara dengan warga Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca juga: Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Dua wilayah tersebut berdekatan satu sama lain dan dibatasi oleh kali. Terdapat jembatan kecil di dekat Pasar Deprok yang menghubungkan Cipinang Muara dengan Klender.

“Iya, di wilayah Pasar Deprok memang sangat rawan, karena ini lintasan dua kecamatan, Jatinegara dan Duren Sawit, dan kelurahan juga berbeda, Cipinang Muara dan Klender,” kata Nicholas.

Mengenai langkah mengatasi tawuran di Pasar Deprok, Nicholas beserta jajaran akan mempertemukan ketua masing-masing kelompok.

“Karena memang selama ini yang kami lakukan adalah mempertemukan warga-warga yang teridentifikasi, melalui Pak Camat dan Pak Lurah. Tapi khusus di Pasar Deprok, itu ada dua kecamatan, Duren Sawit dan Jatinegara,” pungkas Nicholas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com