JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Farhan Rizky Rhomadon menderita luka sabetan senjata tajam (sajam) usai melerai keributan antara mahasiswa dengan warga di Kampung Poncol, Setu, Tangerang Selatan, Minggu (5/5/2024) malam.
“Betul, saya terkena sabetan sajam jenis pisau. Saya disabet setelah mencoba meleraikan keributan,” ujar dia kepada wartawan di lokasi, Senin (6/5/2024).
Farhan mengatakan, mulanya ia mendengar peristiwa pengeroyokan yang terjadi di salah satu kontrakan di Jalan Ampera Poncol.
Ia kemudian datang ke lokasi untuk mengecek kejadian tersebut.
Baca juga: Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam
Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), ia mendapati warga sedang mengeroyok seorang mahasiswa di sekitar kontrakan.
Farhan lalu refleks memberikan perlindungan supaya warga menghentikan aksi tersebut.
“Saya enggak kenal siapa-siapa. Jadi murni mau nolongin cowok asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang lagi dikeroyok warga. Saya berupaya misahin dan memberhentikan aksi pemukulan” tutur dia.
Baca juga: Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga
Farhan mengungkapkan, aksi yang dilakukannya ternyata cukup efektif. Ia berhasil meredam aksi pemukulan yang dilakukan oleh warga.
Tensi di lokasi bahkan berangsur menurun dan emosi warga mulai mereda secara perlahan.
Namun, ketika dirinya hendak kembali ke rumah kosnya pascasuasana mencair, ia mendapati seorang warga membawa sebilah pisau.
Ia lantas meneriakki warga tersebut karena ditakutkan bakal melukai mahasiswa yang berada di kontrakan.
Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah
“Tiba-tiba ada seorang warga datang membawa pisau. Saya ngeri anak orang dibunuh kan, jadi saya akhirnya ngomong, ‘Woi bang kenapa bawa pisau’,” ucap dia.
Teriakan yang dilontarkan Farhan lalu menjadi bumerang untuknya. Ia justru ditodong oleh warga tersebut tepat di bagian perut.
“Saya ditodong di bagian perut. Saya lalu refleks menahan tangannya supaya saya tak ditusuk. Takut juga saya, kan manusia biasa,” kata Farhan.
Ketika sedang menahan todongan pisau yang dilakukan warga, Farhan tiba-tiba diserang warga lain.
Baca juga: Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah
Sebilah pisau kemudian melukai jidatnya dan membuat Farhan harus mendapatkan tiga jahitan.
“Tiba-tiba saja memang (disabet), saya awalnya menang ngiranya ditabok, tapi ternyata kena luka sabetan sajam,” ungkap pria yang mengenyam pendidikan di Universitas Pamulang (Unpam).
Ia lalu dilarikan ke puskesmas terdekat dan mendapatkan tiga jahitan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.