JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) langsung histeris usai menerima kabar putra mereka tewas di tangan seniornya sendiri yang bernama Tegar Rafi Sanjaya (21), Jumat (3/5/2024).
Sepupu Putu, Satya (20), bercerita bahwa keluarganya pertama kali mendapatkan kabar duka melalui sambungan telepon.
"Itu hari Jumat, 3 Mei jam 10-an kalau enggak salah (menerima kabar duka). Ibu saya dapat telepon dari ayahnya Putu, tiba-tiba langsung histeris," kata Satya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (7/5/2024).
Ibunda Satya terus menangis usai mendapat kabar duka itu.
Satya terkejut dan tak bisa berkata apa-apa saat mengetahui sepupunya meninggal akibat dianiaya senior.
Tak lama kemudian beberapa orang keluarga Putu langsung terbang ke Jakarta dan menjemput jenazah.
Pihak keluarga juga langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Jakarta Utara. Usai menerima laporan, pihak kepolisian langsung bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara jenazah Putu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk melakukan visum.
Baca juga: Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah
Usai divisum, keluarga membawa pulang jenazah Putu ke Bali pada Minggu, (5/5/2024).
Sampai hari ini, jenazah Putu belum dikebumikan dan masih dititipkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung Bali.
Keluarga tak kuat menahan kesedihan karena jenazah Putu berada di rumah selama berhari-hari makanya dititipkan di RSUD Klungkung.
"Belum (dikremasi), jenazah masih dititip di RSUD Klungkung, ibunya perawat di sana. Alasan dititip biar enggak beban mental karena kelamaan di rumah, apalagi penyebab meninggalnya tragis," sambung Satya.
Baca juga: Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan
Rencananya, Putu akan dikebumikan dengan upacara ngaben pada Jumat (10/5/2024) mendatang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Putu tewas usai mendapat tindak kekerasan dari Tegar.
Tegar memukul bagian ulu hati Putu sebanyak lima kali sampai terkapar dan lemas.
Fatalnya lagi, saat lemas Tegar menarik lidah Putu dengan maksud menolong. Namun, tindakan itu justru membuat jalur pernapasan Putu tertutup dan tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.